01

2.8K 225 31
                                    


Happy Reading



▪▪▪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

15.00 KST

Hujan deras membasahi kota gwacheon, korea selatan

Seorang pemuda berdiri di hadapan dua pusara, ia menangis, dan tak ada yang bisa menghentikannya

Tak ada lagi keluarga yang ia miliki sekarang, ayah dan ibunya biar saja pergi meninggalkannya seorang diri

Hujan deras tak berarti bagi pemuda itu, kesedihannya melebihi apapun, bukan karena ia akan hidup sebatang kara kedepannya, tapi ia akan benar benar kehilangan orang yang selalu disampingnya, orang yang sangat menyayangi nya

Mengingat jika hanya orang tuanya didunia ini yang menemaninya, tidak ada yang lain, yang bisa disebut keluarga

"Ayo Jin ah, kita pulang, kau bisa sakit jika terus hujan hujanan seperti ini"

Suara lembut wanita paruh baya tidak mengusik fokusnya, ia merangkul pemuda bernama Jin itu dengan tangan yang bebas payung

Jin tidak bergeming, ia masih menangis, ia tak sanggup ditinggalkan sendiri, ia tidak bisa hidup sendiri diusianya yang terbilang masih muda

"Orang tuamu juga akan sedih melihatmu seperti ini-"

"Kau hanya butuh waktu, buat ayah dan ibumu bangga, ahjuma yakin mereka pasti selalu memperhatikanmu, jadi berikanlah yang terbaik untuk mereka" ucap wanita itu lembut, lagi dan lagi membujuk anak tetangganya itu

Jin menurut kali ini, perlahan rangkulan wanita paruh baya itu mampu membawa Jin kembali kerumahnya, hujan semakin deras bahkan ketika mereka meninggalkan pemakaman

...

Jin duduk disofa ruang tengah rumahnya, rumah sederhana yang begitu banyak kenangan tentangnya dan kedua orang tuanya

Kedua orang tuanya mengalami kecelakaan mobil malam tadi, kecelakaan naas yang membuat kedua orang tuanya pergi

Jin menatap ponselnya lekat, teringat beberapa saat sebelum kecelakaan itu terjadi, ia sedang bertelepon dengan ibunya, Jin bilang ingin memberi kabar gembira namun tidak melalui telepon, Jin meminta ayah dan ibunya cepat pulang agar bisa mendengar kabar gembira darinya

Namun, naas, bukannya kedatangan ayah dan ibunya untuk mendengar kabar gembira sang anak, melainkan sang anak yang harus mendapat kabar duka kedua orang tuanya

"Kenapa Appa dan Eomma meninggalkanku secepat ini-"

"Kabar gembira dariku bahkan belum tersampaikan"

Lagi lagi ia menangis, sepi dan sendiri benar benar menyiksanya

Jin menangis sejadi jadinya, ahjuma tetangga rumahnya baru saja pulang setelah menemaninya, jadi ia bisa menangis sekencang kencangnya, lagipula ia sendiri disana, tidak ada seorang pun di sisi nya

this is WHO I AM || KIM SEOK JIN  [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang