Janji Tersulit.

13 3 1
                                    

Jangan nangis. Karena air matamu, adalah kelemahanku.
~Geofals Rahel Aditama~

Jangan lupa Vote, dan Comment ya guys;)
Itu salah satu cara untuk membuat Author bahagia.

Happy Reading:)

Sebelum itu, kemarin aku ada kesalahan penulisan nama panggilan. Jadi, disini akan kuperjelaskan bahwa Al adalah perempuan dan El adalah laki-laki.

KALAU ADA YANG MAU PROMOSIIN CERITA AUTHOR... NANTI AUTHOR FOLLBACK DAMA FEEFBACK DEH...

DM AJA WATTPAD NYA AUTHOR.

SELAMAT BACA:)

***

El meletakkan Al yang sedang tertidur pulas. Ia mengamati wajah cantik milik sahabatnya ini.

Tanpa komanda apapun tangannya mulai mengusap surai hitam panjang milik Alena.

"Aku selalu ada buat kamu, Al!" ujarnya memegang tangan indah Alena.

"E-el—" El mulai membuka matanya secara perlahan.

"Kamu mau ngapain, El?" tanya Al sambil membantu Elena untuk duduk.

"Aku lagi di rumah kamu, ya?"

Al mengangguk tanda menyetujui perkataan Elena.

"Maafin aku, ya. Aku sudah banyak menyusahkan kamu," El tidak berani menatap Al. Karena, ia malu atas perbuatan yang telah ia lakukan.

Al tersenyum melihat El . "Kita udah 10 tahun berteman loh, El. Seharusnya kamu nggak usah sungkan seperti itu. Ini keluarga kamu juga."

"Makasih, Al!" ujar Alena sambil memeluk erat tubuh El yang sangat ia senangi dari dulu.

"Sekarang kamu tidur dulu. Ingat! Besok kita harus sekolah. Okey!"

"Siap pak bos!" ucap Alena sambil hormat layaknya tentara. El tersenyum sambil mengacak rambut Alena.

***

"Pagi Om, Tante," ujar Alena ramah sambil menuruni tangga.

"Pagi sayang!" jawab ibu El yang bernama— Syahira Vloura Aditama.

Disebalah kirinya terdapat pria gagah— Alvino Yash Aditama.
Ayah El yang sedang membaca koran.

Mereka sudah terbiasa dengan kehadiran Al disini. Baginya ia telah menganggap Alena adalah  putri kandungnya.

"Ayo makan sayang. Nanti berangkatnya bareng El, aja!" titah Alvino sambil memakan roti miliknya.

"Iya Pa," Alena mengunyah rotinya dengan tenang. Lalu, El tiba dengan santainya turun dari tangga.

"Ayo kita berangkat!" ajak El yang sudah berdiri di samping Alena.

"Kamu nggak makan dulu, sayang?" tanya Syahira ketika melihat putra tunggalnya.

"Nggak, Ma. El makan di kantin aja."

"Ya udah. Lets go!" ujar Al menggandeng tangan milik El.
"Kami pergi dulu. Dah ... Om dan tante!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kisah untuk Alena.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang