CRAZY 01

154 30 56
                                    

"ha ha haa"
"orang gila.. orang gila.."
"Bwhahahahahahh.."

Begitulah ejekan beberapa anak kecil yang melihat gadis berparas cantik tetapi memakai pakaian yang lusuh, kotor, dan sobek di bagian lengan kanan nya. Rambutnya berantakan serta wajah cantik nya pun kotor tak terawat dengan sandal Jepit hanya sebelah. Penampilannya memang seperti orang gila tapi sebenarnya gadis tersebut tidak gila hanya saja dia tidak punya uang untuk membeli pakaian dan sandal yang layak rumah saja dia tak punya. Ya dia bisa disebut GELANDANGAN. Dan dia bekerja apa saja untuk mencukupi kebutuhan hidup nya.

"Nggak lena bukan orang gila". Alena Ditasya Cantika itulah namanya gadis cantik berpenampilan bak orang gila.

"Lena nggak gila ngak" Air mata Alena turun begitu saja, ia berlari menjauh sambil terisak.

"ma, pa lena cape dihina terus, lena kangen mama sama papa" Alena terus berlari sambil sesekali menyeka air matanya.

"kenapa mama sama papa pergi tinggalin lena, lena masih butuh kasih sayang kalian ma ,pa" Alena duduk di atas tong bekas yang terbalik.

Kriyuk kriyuk

Alena merasa lapar sekali, karena dari kemarin ia hanya memakan sepotong roti itupun ia ambil dari tong sampah. Ia berharap hari ini bisa memakan sesuatu.

Citt...

Tiba-tiba ada mobil yang berhenti di hadapan Alena. Pintu mobil pun terbuka menampakkan seorang wanita yang kira-kira berumur 38 tahun. Wanita itu menghampiri Alena.

"Hay nak, kok kamu sendirian orang tuamu mana?"

"Mama papa lena udah meningal" ucap lena lesu sambil menundukkan kepalanya.

"maafin tante ya" Wanita itu mengusap kepala Alena dengan lembut.

"Nggak papa kok tante"

"oh iya nama tante Zena nama kamu siapa?"

"Alena, tante "

Kriyuk kriyuk

Lagi-lagi bunyi perut Alena terdengar, Alena menunduk malu sambil memegang perut nya yang mulai sakit.

"Kamu lapar ? ayo, lena ikut tante kita makan di rumah tante" ajak Zena sambil menarik tangan Alena.

"Eh nggak usah tante nanti ngerepotin" Alena melepas gengaman tangan zena dengan halus.

"Udah gapapa tante juga nga ngerasa direpotkan kok tante tau kamu pasti belum makan kan?"

"Tapi tan.." Alena mempertimbangkan tawaran Zena karena mereka baru aja kenal dan tidak menutup kemungkinan kalau Zena punya niat jahat.

"Tapi apa lena, udah ayo ikut tante"

"Yaudah deh lena ikut tante" Alena berdiri dan langsung mengikuti langkah Zena menuju mobilnya.

Selama di dalam mobil Alena dan Zena berbincang bincang tentang apa saja sesekali mereka tertawa, mereka berdua kelihatannya sangat akrab seperti sudah lama kenal. Alena sekarang seperti mempunyai ibu lagi, walau ini pertama kali mereka bertemu. Mereka memasuki perumahan mewah yang diisi oleh orang-orang yang bergelimpangan harta, Alena tak kaget lagi pasalnya waktu kecil ia tinggal di perumahan seperti ini juga tapi sejak mama papa jatuh miskin karena ditipu oleh sahabatnya sendiri, perusahaan yang papa Alena bangun dari nol pun bangkrut sehingga ia harus pergi dari rumahnya. Penderitaan Alena tidak berhenti disitu setelah kehilangan harta bendanya ia juga harus kehilangan mama papa nya.

CRAZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang