MHIP-PERHATIAN

66 0 0
                                    

Kicauan burung menyambut pagi yang indah. Pagi ini Lara bangun lebih pagi karena untuk mempersiapkan perlengkapan Tara yang akan bertugas di luar kota.

Selain itu Lara juga memasak sarapan kesukaan Tara. Setelah semua nya beres Lara beranjak pergi dari dapur menuju kamar Tara.

Ya ! Mereka suami istri tapi beda kamar entahlah tapi itu ada di peraturan kontrak pernikahan.

Tok
Tok
Tok

" Ta bangun ini udah jam 6 katanya kamu mau berangkat jam 7 ke bandara nya. " teriak lara di depan pintu kamar Tara.

Tara pun yang mendengar teriakan Lara langsung beranjak dari ranjang tanpa memperdulikan penampilan nya yang sangat kacau karna baru saja bangun .

"Hmm gue udah bangun sana lo pergi mau mandi " sentak Tara

"Yaudah aku tunggu di meja makan ya "

Sebari menunggu Tara yang sedang bersiap siap Lara melanjutkan kegiatan prepare untuk koper yang akan di bawa oleh Tara.

Suara derap langkah dari tangga pun terdengar bertepatan dengan Lara yang sudah menyelesaikan prepare nya.

Tampilan Tara sangat kacau dengan sepatu yang di jinjing dan dasi yang menggantung di leher nya. Serta kemeja yang belum di rapih kan.

"Ck kamu tuh udah besar Ta masa gini aja berantakan " ucap Lara mendekati Tara yang sibuk dengan memakai jam tangan nya

Lara pun berniat untuk memasangkan dasi di leher sang suami dengan kaki yang berjinjit karna tubuh Tara yang sangat tinggi

" kamu tuh ya harus di biasain mandiri makanya kalau malem pas aku suruh tidur kamu harus langsung tidur jangan begadang terus kan sekarang repot sendiri" ucap Lara yang masih sibuk dengan kegiatan memasang dasi.

Tara pun yang melihat wajah sang istri begitu dekat dia menatap nya lekat tanpa disadari dia tersenyum tipis bahkan sangat tipis sehingga tidak ada yang tau jika dia tengah tersenyum.

CANTIK satu kata yang terlintas di pikiran nya namun langsung dia tepis secepat mungkin.

Tidak dia tidak boleh sampai masuk ke dalam pesona Lara karna baginya Lara hanyalah pembawa sial dan budak nafsu nya saja.

"Dah siap langsung sarapan aja takutnya nanti telat" ucap Lara dengan menggiring Tara ke arah meja makan.

Lara dengan telaten menyiapkan piring beserta makanan yang akan di sajikan ke suaminya.

Hal itu tidak luput dari penglihatan Tara dia terus saja memperhatikan istrinya yang benar benar bisa mengurusnya dengan baik.

Namun kesadaran Tara pun kembali karena tepukan di bahu kanan nya oleh sang istri.

"Ayo di makan udah jam 6 lebih"

Setelah mengucapkan itu Lara pun hendak meninggalkan meja makan namun tiba tiba sebuah tangan yang menarik paksa sehingga dia kembali duduk.

"Temenin gue makan" ucap Tara dengan ketus

Mau tidak mau Lara pun harus menemani nya.

Tiba tiba di depan nya terulur sendok yang hendak di suapkan ke mulutnya.

Lara pun yang baru saja menyadari nya langsung kaget dan mendongak dan ternyata itu uluran sendok dari suami nya.

"Makan tar sakit repot sendiri" ucap Tara

Mendengar ucapan Tara barusan sontak membuat Lara diam diam mengulum senyum nya dan blush pipi nya jadi merah merona.

Entahlah perlakuan kecil dari Tara bisa membuat nya langsung berbunga bunga.

Katakan lah dia lebay tapi ya memang begitu faktanya karena jarang sekali Tara seperhatian itu bisa di bilang selama menikah 6bulan lamanya bersama Tara baru kali ini dia bisa duduk bersama di meja makan dan sarapan bersama.

Setelah selesai sarapan lara langsung membereskan meja makan nya dan mencuci segala piring kotor.

" mau langsung berangkat ta ?"
Tanya lara ketika melihat sang suami membenarkan letak dasi nya dan merapihkan kemeja nya.

" Hmm gue pulang telat "

" Bukan nya setiap hari juga kamu selalu pulang telat ta ? Jadi ya aku ga heran lagi " ucap Lara dan melengos pergi di hadapan Tara.

Mendengar ucapan Lara seperti itu membuat hati Tara terasa tercubit.

Sadar akan kelakuan selama 6bulan ini salah meskipun seperti itu tetapi lara selalu menjadi sosok istri yang pengertian.

Jangan salahkan Tara yang selalu bersikap kasar kepada Lara karena Tara bersikap seperti itu hanya lah rasa emosi akan ketidak terimaannya sebuah takdir yang memaksanya terikat dalam sebuah hubungan yang tidak dia sukai.

Yah tara memang membenci Lara namun siapa sangka dia lah yang suka sembunyi sembunyi mengecek lara apakah sudah tidur atau belum.

Tara itu menyebalkan dia itu baik namun hanya ego nya saja yang menjadikan dia sedikit benci ke Lara.

Karna dia mengira Lara lah yang telah menghasut ibu nya untuk di nikahi oleh Tara seperti wanita yang lain nya.

Namun siapa sangka Lara pun menjadi korban bisnis orang tuanya. Yang menjual anaknya demi keuntungan perusahaan !

" Fatara ! Ini makanannya jangan lupa di makan pas istirahat " ucap Lara

" Terimakasih gue berangkat !"

" iya hati hati "

Setelah nya mobil Fatara pun melesat cepat sampai tak terlihat lagi.

Tbc:)
Dont forget to vote and comment♡
Dan jangan lupa untuk share cerita ini ke temen temen kalian oke !
Tambahkan ke reading list juga ya manteman:)

Follow account :
Wp : QueenFlozen

Akan update setiap hari selasa dan sabtu:)

Salam manis

*QueenFloo

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Husband Is PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang