1. Kimberly

87 1 0
                                    

Tahun ini, dimana aku yang akan menginjak usia 19 tahun, aku sudah banyak melalui masalah. Aku ditinggalkan oleh orang tua saat kecil dan diurus oleh paman dan bibi-ku. Lalu, aku hanya mempunyai satu sahabat yang sangat baik mengerti dan memahami kondisi aku.

Aku harus mencari uang untuk membiayain hidupku sehari-hari dan untuk biaya kuliahku. Saat akan menginjak bangku kuliah, aku sengaja keluar dari rumah paman dan bibi-ku. Aku tidak mau mengandalkan mereka terus-menerus, aku mau mandiri berusaha sendiri. Tidak mau menyusahkan mereka lagi.

Salah satu Club malam dikawasan Los Angeles, Amerika Serikat. Club yang sangat terkenal dan ramai akan pengunjungnya itu menjadi tempat-ku bekerja, Kimberly Anathasia Lyn. Untuk mencari pekerjaan didaerah sini sangatlah tidak mudah, jadi bisa dikatakan aku sedikit beruntung bisa bekerja di Club Fernandez ini.

Aku disini bekerja sebagai pelayan yang tugas nya hanya mengantarkan minuman kepada orang-orang saja. Aku tidak bekerja sebagai kupu-kupu malam. Aku tahu pekerjaan macam apa itu, walaupun sahabatku, Griselda. Aku selalu memanggilnya Selda supaya lebih singkat. Ia selalu mengatakan bahwa aku ini sangat polos, bahkan terlalu polos. Ahh, menyebalkan sekali si Selda ini. Tapi, aku tetap menyayanginya karena Ia adalah sahabat terbaikku.

"Hey, Kim. Kesini sebentar." ucap Celline. Salah satu pelayan disana yang cukup akrab denganku.

"Iya ada apa ?" tanyaku.

"Nih, kamu antarkan minuman ini ke meja sebelah sana yah." titahnya kepadaku.

"Baiklah." aku pun mengambil alih nampan yang berisi minuman alkohol tersebut.

"Hati-hati yah bawanya. Jangan sampai terjatuh." aku pun hanya menganggukan kepala saja sebagai jawaban iya.

Aku pun mengantarkan minumannya, setelah tiba aku pun langsung meletakkan minumannya, "Ini minumannya, selamat menikmati."

"Iya, makasih." ucap salah seorang wanita yang duduk disofa.

"Iya sama-sama. Kalau ada dibutuh kan lagi, silahka panggil saya. Saya berada disebelah sana."

"Hey, Kim antarkan minuman ini lagi ke meja sebelah sana dan yang ini di ruangan VVIP." titah salah satu teman kerjanya yang satu profesi dengannya. Namanya James.

"Baiklah."

Aku sambil memegang nampan yang berisi minuman berakohol tersebut dan hendak berjalan James memanggilku, "Hey, Kim tunggu sebentar."

"Ada apa ?" tanyaku.

"Tolong kamu bersihkan lantai disana dan jangan lupa pas kamu masuk ke ruang VVIP sesegera mungkin keluar dan jangan menatap mata orang-orang yang ada disana. Terutama, pria jangkung yang mengenakan jaket tebal berwarna hitam." ujar James dengan panjang lebar.

"Baiklah. Apa ada lagi ?"

"Tidak." imbuhnya.

"Baiklah, aku pergi dulu."

To Be Continue

Kamis, 27 Agustus 2020

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Bastard BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang