09

379 52 3
                                    


"Don't tell him!"

















Hyunjin menceritakan semuanya pada Jisung, termaksud keanehan tak terjawab tempo hari.

Mendengarnya membuat Jisung tambah sedih, karena sebenarnya hidup Jisung sepenuhnya tentang Yeji.

Tidak ada yang lebih penting dari pada gadis itu. "Makanya ayo main kerumah gue lagi!"

"Belum bisa sekarang jin."

"Kenapa, kalian berdua ada masalah apa?"

"Pokoknya jangan sekarang, gue belum bisa menghapus perasaan gue buat dia."

"Yah kalo gitu jangan dihapus goblok harus diperjuangin itu gue setuju kok serius, karena lo yang terbaik buat Yeji!"

"Masalanya Yeji nggak mau sama gue dan gue nggak mau maksa dia juga, biar pertemanan kita tetap terjaga." Hyunjin terdiam sejenak memproses apa yang terjadi.

"Terserah lo aja deh!"

Sekarang yang Hyunjin bisa lakuin cuma jelasin ke Yeji sudut pandang Jisung gimana, biar tidak terjadi kesalah pahaman di antara mereka.

Saat pulang Hyunjin melihat mobil ayahnya terparkir di halaman rumah, cowok itu langsung segera melesat masuk mencari keberadaan ayahnya.

Seluruh sudut lantai satu dan dua tidak ada, hingga akhirnya Hyunjin naik kelantai tiga.

Pria bernama Hwang Minhyun itu baru saja keluar dari kamar Yeji.

"Ayah!" Panggil Hyunjin sambil berhambur memeluk ayahnya.

"Pulangnya cepat banget yah, bukannya bulan depan baru pulang?"

"Papa kangen kamu!" Hyunjin tersenyum senang sampai akhirnya dia mengingat Yeji.

Ingin rasanya Hyunjin menyingung tentang Yeji dia selalu tidak membahas tentang adik tiri-nya itu, karena Hyunjin hanya ingin semua perhatian ayahnya tertuju pada dia seorang.

Namun rasa penasaran Hyunjin kini mengalahkan keegoisannya, dia sudah dekat dengan Yeji tapi masih belum merasa sepenuhnya dekat.

Apalagi kejadian Yeji bilang Hyunjin bukan kakaknya dan yang paling bikin ngeri Yeji menyebutnya little brother.

"Ayah juga kangen Yeji kan?"

Menyingung Yeji, senyum di wajah Minhyun menghilang. "Kamu masuk kekamarnya dan kamu lihat dia?"

Apa maksudnya 'kamu lihat dia' tentu saja Hyunjin melihatnya.

Meskih kebanyakan menghabiskan waktu di kamar, Yeji juga sesekali berjalan keluar.

"Iya ayah, emangnya kenapa?" Minhyun tersenyum smirk, Hyunjin merasa tidak enak.

"Dia ada di mana sekarang nak?"

▪▪▪

ꜱᴏʀʀʏ ; ᴊɪꜱᴜɴɢ (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang