2- sadar

32 9 0
                                    

2 orang remaja yang terbaring lemas di atas ranjang yang didalam ruangan tersebut bernuansa putih

Eungh...

Lenguhan kecil tersebut keluar dari bibir mungil milik gadis  yang sangat lugu

"Apakah kamu sudah sadar?" Tanya seorang pria yang kira kira sudah pantas disebut om om

Gadis itu tidak menjawab dia malah mengedarkan pandangan nya dan menemukan sosok remaja yang terbaring disebelah ranjang nya

Kemudian dia teringat kalau dia sempat pingsan karena tidak ada tenaga lagi untuk memapah remaja tersebut

"Terima kasih om" jawab gadis itu dengan tulus

"Hei,kenapa kamu memanggil saya Om?bahkan umur saya baru menginjak 20 tahun" jawab pria tersebut sedikit kesal

Gadis itu pun merasa tidak enak karena sudah lancang memanggil pria yang sudah menyelamatkannya dengan sebutan "om"

"Emm maaf kan saya, saya tidak tau" ucap gadis itu sambil menundukkan kepala nya

"Eits santai aja dong" balas pria tersebut sambil sedikit terkekeh pelan

Gadis itu tidak menjawab perkataan pria tersebut dia malah melihat remaja yang kemarin ditolong nya,dia ingin tau keadaan nya saat ini
Tapi gadis itu ragu untuk menanyakan hal tersebut ke pria tadi

"Keadaan dia sekarang sangat kritis,dia perlu dirawat di ruang khusus" ucap pria tersebut seolah olah mengetahui isi pikiran gadis itu

"Emm apakah,aku sudah membaik?" Tanya gadis itu pelan

"Entah lah,aku bukan dokter nya" sahut pria itu

"Kenapa perasaan aku dari tadi serba salah" batin gadis itu

Tak lama kemudian dokter masuk ke ruangan mereka

"Permisi,saya mau memeriksa keadaan pasien" ucap Dokter tersebut dengan ramah

Pria tersebut akhirnya keluar ruangan

"Em dok apakah keadaan teman saya baik baik saja?" Tanya gadis itu

"Ouh saya kira pria tersebut adalah kakak anda" balas Dokter tersebut sambil terkekeh

"Saya tidak dapat memberikan informasi kondisi teman anda sekarang karena dapat menganggu pikiran anda" ucap Dokter tersebut dengan tegas

Gadis itu pun terdiam,dia juga harus memperhatikan kondisi nya juga
Dia juga tidak kenal dengan remaja tersebut

Setelah dokter tersebut keluar ruangan

Gadis itu tiba tiba merasakan kantuk
Tak lama kemudian gadis itu terlelap

***

Sementara itu di dalam rumah yang sangat besar atau lebih tepatnya sebuah mansion
Tengah merasakan kesedihan

"Hiks gimana pah?taufan belum ada kabar sama sekali hiks" tangis seorang wanita paruh baya mendominasi ruang keluarga yang sangat hening
Tidak ada yang berani berbicara

Semua nya tengah berfikir keras,bagaimana cara menemukan anak nya yang diduga korban kecelakaan kemarin

"Sssttt tenang mah,semoga sekarang dia baik baik saja"ucap seorang pria yang diduga itu adalah suaminya

"Hiks taufan,kamu dimana nak?" Tangis wanita tersebut semakin menjadi

Semua orang yang berada didalam ruangan tersebut semakin panik

"Cepat telfon detektif terhandal" perintah pria tadi dengan tegas
Seolah olah tidak ada yang boleh membantah nya

Semua orang yang berada di  ruangan tersebut lansung mencari nomor detektif terhandal dan segera menelponnya

"Tenang yah Ma,semoga taufan segera ketemu"ucap pria tersebut untuk menenangkan istrinya

"Om gimana kabarnya taufan om?"tanya seorang gadis perempuan yang sangat cantik

"Saya masih tidak tau kabarnya"jawab pria tadi seadanya

Gadis tadi pun hanya dapat menghela nafas pendek

Ting tong

"Vik,tolong buka pintu nya yah" pinta pria tersebut

Gadis yang tadi disebut "Vik" pun bergegas membuka pintu rumah

"Eh ada kalian toh,masuk ayo"suruh gadis tadi

"Makasih vika"balas tamu tadi yang tak lain adalah teman dari remaja yang kini sedang kritis

Mereka semua pun masuk kedalam rumah

"Permisi tan om hehe" ucap mereka sambil mencium telapak tangan wanita tadi dan pria tadi
Yang tak lain adalah orang tua dari remaja tersebut

"Gimana keadaan taufan tan?"tanya salah satu teman nya dengan hati hati

"Masih belum ketemu no" jawab pria tadi dengan lesu

"Semoga taufan cepat ketemu yah" sahut salah satu teman taufan yang memakai topi

"Aminn" sahut mereka semua

***

Sementara itu di rumah sakit ,seorang pria yang sedang menunggu seorang gadis yang tengah tertidur dengan pulas

Engghh

Lenguhan gadis tersebut berhasil membuyarkan lamunan pria tersebut

"Eh rupanya kamu sudah bangun,kamu perlu apa? Biar saya ambil kan?" Tawar pria tadi

Gadis tersebut menggelengkan kepala sebagai jawaban

"Ya sudah kalau nggak mau,oh kita belum kenalan" sahut pria tadi

Gadis tersebut sampai lupa untuk menanyakan nama pria itu

Tetapi gadis itu malah melirik ke arah samping ranjang nya
Dan baru menyadari kalau remaja yang kemarin ditolong nya tidak ada

Matanya menyiratkan kepanikan dan ke khawatiran

"Tenang saja,dia sudah dipindahkan ke ruangan khusus" sahut pria tadi dengan tiba tiba

Setelah mendengar penuturan dari pria tadi,gadis tersebut merasa sedikit lega

"Emm kalau saya boleh tau,apakah keluarga mu sudah kamu hubungi?" Tanya pria tadi

Gadis itu menepuk jidatnya pelan,kenapa dia sampai lupa untuk mengabari orang tuanya
Astagaa

"Ponsel aku hilang" cicit gadis itu

Pria tersebut memganggukkan kepala nya tiga kali

"Kukira dia akan meminjam kan ponselnya kepada KU"gerutu gadis tersebut dalam batin

"Apakah kamu tidak mau memperkenalkan diri mu?"tanya pria tadi sekali lagi

"Emm saya -"

Giman gimana?
Seru ngga chapter ke dua?
Semoga aja yah, hehehe
Jangan lupa vote and komen guys :D

Luv u all

UNREALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang