Part 1

12 4 0
                                    

"Aaaahhhhh"

Brughhhhhh

Seorang gadis yang ingin menyebrang tertabrak dan kepalanya terbentur batu. Pria yang menabrak pun berhenti dan menghampiri gadis yang kepalanya sudah berlumuran darah. Tempat kejadian begitu sepi. Pria itu langsung mengendong gadis itu dan membawanya segera ke rumah sakit.

"Aduh gimana ini kalo ampe mati bisa-bisa dipenjara gua mana gua masih muda"batin Lucas sambil mengendarai motor dengan kencang.

Akhirnya Lucas dan gadis yang ia tabrak sampai dia rumah sakit. Lucas berlari sambil menggendong gadis itu. Wajah gadis itu sangat pucat dan sudah kehilangan kesadarannya.

"Dok... dokter mana sih dokter sepi bat dah rumah sakit kek kuburan.... woyy dokter" Teriak Lucas yang sudah mulai panik.

Dokter dan suster pun datang dan mengahampiri Lucas dan gadis itu. Mereka langsung membawa gadis itu kedalam ruang IGD. Sementara Lucas menunggu di luar.

"Masnya tunggu diluar saja" Ucap suster yang berusaha mencegah Lucas masuk.

"Tapi mba,eh neng, eh maksudnya sus usahain dia gak kenapa napa ya" Ucap Lucas yang mulai panik.

Suster itu pun hanya mengangguk. Dan kemudian menutup pintu ruang IGD tersebut.

Sementara sambil menunggu Lucas melihat tas gadis itu. Dan menemukan dompetnya. Ia pun langsung mengecek KTP nya. Ternyata nama gadis itu adalah Han Jeong Mi. Tanpa sadar bibir Lucas mengucap kata "cantik" sambil tersenyum memandang foto gadis itu.

---

20 menit kemudian.

"Eh dok gimana keadaan dia dok?" Tanya Lucas.

"Dia harus menjalankan operasi karena ada penggumpalan darah diotaknya. Jika tidak ditangani dengan cepat maka.." belum sepatt melanjutkan ucapan dokter itu sudah disela oleh Lucas

"Nanti mati dok. Aduh udah dok lakukan aja yang terbaik jangan sampe dia kenapa-napa." Ucap Lucas yang terlihat semakin panik.

"Baiklah kalo boleh tau kamu ini siapanya? Dan kami juga harus mempunyai persetujuan dari keluarganya" Ucap Dokter itu.

"Emm.. sa.. saya kakaknya dok. Udah nanti saya tanda tangani surat persetujuannya dok. Yang penting dia selamat" Ucap Lucas

Dokter itu hanya mengangguk kemudian masuk kedalam ruang IGD dan memindahkan gadis itu ke ruang operasi.

Sudah sekitar 2 jam gadis itu di ruang operasi tapi dokter itu masih saja belum keluar. Keringat Lucas mulai mengucur deras pikirannya sudah tidak dapat berpikir jernih. Sampai pada akhirnya dokter itu pun keluar dengan ucapan selamat bahwa operasinya berjalan dengan lancar. Lucas terlihat sangat bahagia. Kemudian dia langsung masuk ke ruangan gadis itu.

Lucas duduk di sebelah ranjang gadis itu. Wajah Lucas terlihat sangat senang. Dan tiba-tiba gadis itu sadar.

"Aku dimana?" Ucap gadis itu dengan suara samar-samar.

"Eh udah sadar. Lu lagi dirumah sakit." Ucap Lucas

"Kamu siapa dan aku juga siapa aku tidak bisa mengingat siapa diriku" ucap gadis itu sambil memegang kepalanya yang terasa sakit.

Lucas sangat kaget yang mendengar pernyataan Jemi. kemudian ia keluar dan memanggil dokter.

Setelah dokternya datang dan mendengarkan penjelasan Lucas yang mengatakan bahwa Jemi tidak dapat memingat apapun. Lalu dokternya mengajak Lucas untuk berbicara diruangannya.

"Jadi gini setelah kami periksa bahwa gadis itu mengalami Amnesia dan kemung..." lagi lagi Lucas memotong ucapan dokter itu.

"Apa dok? Anemia? Kok anemia bisa lupa ingatan dok? Kalo gitu tambahin darah saya aja dok. Tenang darah saya suci kok." Ucap Lucas sambil menyodorkan tangannya ke dokter tersebut.

"Maaf mas bukan anemia tapi amnesia jadi pasien mengalami hilang ingatan." Ucap dokter tersebut.

Lucas kaget bukan main. Karena nanti yang bertanggung jawab atas Jemi adalah dirinya dan harus merawatnya. Terlebih lagi dia pasti tidak mengingat siapa keluarganya. Tapi ada untungnya karena kemungkinan besar dia tidak dituntut dan tidak akan dipenjara.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Time ||Lucas[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang