Cerita dari Aluna dan kakak-kakak kembarnya akan ditampung dan dibagikan disini. Bersiap-siaplah karena ini bukan perjalanan yang mudah. Ini tentang keluarga, persahabatan, amarah, pengorbanan dan masih banyak lagi.
Let me introduce you,
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mahardika Kenzo Gunadhya Dika
(Now playing: Beranjak Dewasa – Nadin Amizah)
"Jadi anak sulung tuh, ada beban tak kasat mata yang ditaruh di pundak secara terus-menerus."
Setiap kali kita–gue, Esa dan Edra baru pertama kali menginjakkan kaki di tingkatan jenjang yang lebih tinggi Mami selalu bilang, "Abang! Adek-adeknya jagain ya!" "Abang! Jangan jauh-jauh dari adek-adek!" "Bang! Adeknya perhatiin dong."
Gue lelah dengan itu semua. Gue udah bilang kalo gue gak bisa keep mereka terus, gue juga capek. Untungnya Mami bisa ngerti. Tapi kadang, hal-hal kecil kayak gitu masih sering muncul, entah disadari maupun tidak.
Jadi seorang kakak tertua tuh rumit. Banyak banget rumitnya. Tapi, gue pilih ngejalanin aja. Toh, gue gak selamanya menderita. Kasih sayang Mami sama Papi sangat cukup dan bikin gue bersyukur banyak. Gue diajarkan hal tentang mengikhlaskan dan memaafkan. Itu pelajaran yang mahal. Walau Mami dan Papi punya banyak kesalahan di hidup gue, tapi karena ajaran itu, gue bisa memaafkan dan mencoba mengerti apa makna dari kata-per-kata yang diucapkan.
And fyi, i love to write some poetry or lyrics and composed it by myself, i really love being alone and calm. That's really me. Gue juga ikut ekskul radio karena itu sangat cocok sama gue.
Seiring dengan bertambahnya usia, gue juga sadar. Kalo hal rumit yang ada di dunia ini seimbang dengan hal baik. Once again, being the oldest maybe have some complicated problem, but hey, is not that bad.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
