DUA

159 22 3
                                    


Key berjalan perlahan menyusuri koridor sekolah,sambil menikmati kesendiriannya.Sesekali ia mendengar orang-orang yang itu diam-diam sedang mengolok-olok kulitnya yang pucat, bibirnya yang tanpa senyum dan tatapan matanya yang dingin.

Itulah yang selalu dia rasakan di sekolah-sekolah sebelumnya. Key hanya terfokus pada seorang cewek yang pikirannya sudah dari tadi terbaca olehnya.Gadis itu menganggapnya aneh.

Aura gelap gadis itu semakin lama bertambah kelam. Dia sudah tahu apa yang akan terjadi pada gadis itu. Mengenaskan, suatu kejadian yang akan membuat banyak orang bersedih.

Key melirik tajam kearah gadis itu.

Kasihan sekali kamu. Tapi tak apa, sebentar lagi kamu tidak akan ada lagi.

***

Suara ringisan tangis itu terdengar lagi. Key sudah mendengarnya sejak kedatangannya pertama kali di rumah barunya ini terlebih saat jam sudah melewati pukul 8 malam. Kejadian aneh terus terjadi.

"Hu ... hu ... hu... hiks."

Suara tangisan itu lagi. Jelas sekali. Asalnya dari kamar kosong di lantai dua, di samping kamar Key. Ruangan itu sengaja di kosongkan karena pesan pemilik lama rumah itu.

Key mengabaikan suara tersebut dan tetap berusaha untuk santai. Hingga akhirnya dia pun mulai risih dengan kehadiran sosok itu. Key pun berniat untuk pergi keluar menghindari gangguan dari tersebut, Ia pun turun dari lantai dua dengan tangga yang sesekali mengeluarkan suara reyot karena sudah termakan usia.Di tengah tangga terlihat sosok yang sedang duduk tepat di tengah-tengah anak tangga.

Walau Key bisa saja melewatinya, tapi dia enggan menembus sosok itu. Dia pun menepi, melangkah di bagian tangga paling pinggir, berusaha supaya tidak tersentuh dengan sosok itu.

Tiba-tiba saja sosok itu berdiri. Tepat saat Key di sampingnya.

Aku tahu kamu bisa melihatku!

Terdengar bisikan kecil yang bergema di telinga Key. Sekuat mungkin Key berusaha pura-pura tak mendengarnya,dan mempercepat langkahnya.

Sosok tersebut menghilang. Tepat tinggal satu anak tangga lagi,tiba-tiba sosok tersebut muncul dengan wujud yang menyeramkan. Wajahnya hancur terbakar dengan dara yang bercucuran dari kedua lubang matanya.

Aku hanya ingin minta tolong.

Key sedikit terkejut dengan kemunculan sosok tersebut secara tiba-tiba. Namun tetap tidak peduli. Dan tetap berusaha acuh.

Setengah melayang sosok tersebut mengiringi langkah Key.

Setelah sampai depan pintu,tiba-tiba pintu tersebut tak dapat terbuka. Tolong aku.
Key tau ini perbuatan siapa. "Gak" ucap Key yang mulai kesal.

Aku hanya ingin meminta tolong.

Suara itu kini terdengar lebih lirih dan nyaring. Pada akhirnya Key pun menyerah dan memutuskan untuk membantunya. Ini bukan pertama kalinya dia diminta tolong oleh sosok tak kasat mata.

"Ok,aku tolong nanti. Tapi buka dulu pintunya." Ucap Key setengah terpaksa.

BERBEDA(HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang