Mimpi

12 2 0
                                    

Disebuah kamar yang didominasi dengan warna hitam dan putih. Siapa pun yang masuk ke kamar itu pasti akan merasakan betapa suramnya kehidupan orang yang jadi penghuni kamar tersebut.

"Aggrrrrrrr......ampun pah....hiks...hiks...hisk...." jerit seorang gadis kecil yang masih usia sekitar 9 tahun.

"Dasar anak gak berguna, udah saya bilangin kan jangan sentuh barang saya" bentak laki laki paruh baya.

Laki laki paruh baya tersebut menarik tangan gadis kecil itu sampai gadis itu berdiri. Dan tanpa ampunnya laki laki paruh baya yang dipanggil papah oleh gadis kecil tersebut, memukul gadis itu menggunakan ikat pinggang.

Memar diseluruh tubuh nya yang dihasilkan dari pukulan ikat pinggang pun tak sedikit yang mengeluarkan darah.

"Ampun pah ampun" mohon gadis kecil tersebut dengan suara yang sangat lirih.

Tapi laki laki tersebut seolah olah menulikan pendengarannya dan malah terus memukul dan menyiksa gadis itu.

"Dasar anak pembawa sial, bisanya cuma nyusahin orang aja, kenapa kamu gak mati aja hah" bentak wanita paruh baya yang usia nya tidak jauh beda dari laki laki yang menyiksa gadis itu.

"Mah..." panggil gadis itu lirih, dia mencoba meminta tolong kepada wanita paruh baya itu.

"Apa? Minta tolong? Cihhh... Jangan harap" ucap wanita paruh baya itu sambil membalikan badannya dan pergi meninggalkan gadis kecil itu terkapar tak berdaya.

******

"Dek, adek bangun"

Samar samar aku mendengar seseorang memanggilku tapi entah mengapa mata ini tidak bisa dibuka.

"Adek,,,adek bangun sayang"

Lagi suara itu makin jelas dan tubuh ku serasa ada yang menggerak gerakan.

"Adek" Bentak kakak ku.

"Astagfirullah, kakak" teriaku, kaget.

Coba kalian bayangin lagi tidur terus ada yang teriak didekat telinga kalian, auto baku hantam lah.

"Ish berisik banget sih" gerutu kakak aku.

"Siapa sukuruh teriak didepan telinga aku" ucap ku cemberut.

"Ululuh...adik kakak yang cantik ini ngambek" ucap kakak ku sambil menoel nole pipi caby aku.

"Bodo ah males" ucap ku sambil melipat tangan didepan dada.

"Kenapa hm...?" tanya kakak ku sambil mengusap pelan rambutku.

"Kenapa apa nya?"

Bukan aku tak mengerti dengan pertanyaan kakak ku tapi aku malas untuk menceritakannya, dan aku yakin kalau aku ceritakan kakak pasti khawatir.

"Jangan pura pura gak paham athena" ucap kakak ku dengan wajah serius.

Oke kakak ku kalau sudah memanggil ku dengan nama pasti dia gak bisa dibohongi.

"Aku gak papa kok kak" ucap ku dengan lembut dan memberika senyum manis ku.

"Athena..." panggil kakak ku dengan wajah yang mulai berubah seperti orang mau marah.

"Oke oke, mimpi" jawabku sedikit membisik.

"Lagi?" tanya kakak ku.

Aku hanya menganggukan kepala ku saja, kakak ku langsung memeluku, ini lah yang aku benci dari diriku air mata ini.

Entah lah aku tidak bisa menyembunyulan air mata ini dari kakak ku.

"Tenang ya semua gak akan pernah terjadi lagi" ucap kakak ku sambil mengeratkan pelukan nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Im BrokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang