"Pesona"

28 16 3
                                    

Hosh
Hosh
Hosh
Buset baju gua udah bau ikan asep aja,ini gerbang tinggi benar buset dah, yakalik gua manjat  kalau ketahuan sama anak osis gimana nih bathin karista sambil mengelap buliran keringat dikeningnya.

"udah deh gua manjat aja dari pada ketangkap anak osis bisa berabek urusannya bthin karista lagi, dia pun memanjat pagar sekolah pun, tanpa disadari dari jauh ada  seseorang yang melihat kejadian itu dan tergesa-gesa melangkahkan kakinya ke gerbang sekolah.

"woi lo turun ,anak gadis pakai acara manjat segalak ,udah tau gerbang ditutup masih aja ngotot mau masuk" ujar orang itu.

"Gubrak"
Karista pun jatuh dengan posisi yang mengenaskan
"njir sakit benar pinggul gua ,siapa sih ngagetin aja"ujar karista dengan mendongakkan wajahnya keatas untuk melihat siapa pelaku yang membuatnya terkejut hingga oleng ketika manjat gerbang.

"buset dah ganteng benar, ya ampun kalau gini mana tahan dedek buat marah"gumam karista dengan wajah yang sudah merona.

"cepatan bangun"ujar cowok itu yaps yang memergoki karista tadi adalah seorang cowok yang menyandang jabatan Ketua Osis dan moswanted Bernama Alvin mahendra.

"hehe ya ,ini juga mau bangun tapi tolongin dong"ujar karista dengan mengedipkan matanya centil.

"najis,buruan pergi kelapangan"ujar Alvin

"ish pelit benar jadi cowok, tapi ngapain gua harus kelapangan"tanya karista berdiri dengan wajah masem.

"lo terlambat"ujar alvin lagi dengan pandangan jengah.

" ya terus apa hubungannya dengan lapangan?"tanya karista
"ini cowok ganteng sih ,tapi ongomongnya irit benar kayak limbat aja dikira gua paham apa yang dia omongin"bthin karista.

" lo terlambat "jawab alvin dengan wajah yang benar-benar jengkel melihat ke telmian cewek didepannya.

"iya yang bilang nggak terlambat siapa,tapi apa hubungannya sama lapangan sih ,bisa nggak nih cowok ngomong lebih panjang dikit"bthin karista sambil berpikir apa maksud cowok didepannya ini.

"lama lo"ujar alvin sambil mencengkram tangan karista dan membawanya kelapangan.

"eh eh lepas kita mau kemana?" tanya karista kepada alvin berusaha melepaskan cengkraman alvin.

"woi budek lu ya ,kita mau kemana?"tanya karista lagi dengan menahan kekesalannya ke alvin.
Siapa yang nggak akan  kesal  sepanjang perjalanan dia ditarik tanpa perasaan dan cengkraman ditangannya semangkin kuat  kalau digengam pasti nggak akan nolak dah apalagi ini cogan loh.
"aish sakit benar tangan gua, ini cowok gak punya perasaan apa!ditanyain juga diam itu mulut  dikasih Allah buat ongomong woi ,gua sumpahin bisu baru tau rasa,eh eh tapi jangan deh masak cogan bisu kan nggak bangets bthin karista ,iya dia nggak mau melontar kata lagi takut dikacengin sama cowok ganteng didepannya ini,lebih baik diam aja.

"Hush"
Sesampainya dilapangan alvin mendorong karista kedepan bendera.
"hormat bendera"ujar alvin
"hah buat apa gua hormat bendera?"tanya karista yang masih belum paham akan situasi yang dihadapinnya.
"hukuman lo karna terlambat" jawab alvin jengah,sampai kapan cewek didepannya akan telmi begini.

"hehe gitu toh"ujar karista dengan menggaruk bagian tengkuknya ketika sadar maksud cowok didepannya ini.

Alvin pun berbalik dan akan meninggalkan karista dilapangan ,baru beberapa langkah terdengar sahutan dari belakang.

"hai tunggu nama lu siapa?"tanya karista dengan menggenggam tangan alvin.

"lepas"ujar alvin dengan suara rendah.
Mendengar suarah rendah alvin membuat karista merinding ,buru-buru dia melepaskan genggamannya ,karista pun menundukkan wajah takut melihat wajah alvin.

Hingga beberapa detik kemudian karista tidak mendengar respon dari alvin ,ketika ingin mendongakkan wajahnya,dari arah belakang dia mendengar suara.

"woi vin,ngapain lu masih berdiri dilapang,dan siapa nih cewek"ujar seorang cowok ,mendengar suara itu membuat karista gemeteran.

"Suara itu mirip dengan suara bg saputra, semoga aja itu cuman perasaan gua aja"bthin karista,dengan tangan yang mencengkram sisi roknya,menutupi ketakutannya.

"hmm,dia terlambat"ujar alvin menjawab pertanya cowok itu.

"oh gtu ya!ujar cowok itu.,ia pun mendengkatkan wajahnya kedepan karista untuk melihat siapa cewek didepannya ini .

"karista"ujar cowok itu dengan suara rendah yang hanya dapat didengar oleh mereka berdua.
Mendengar namanya dipanggil ,membuat karista mendongakkan wajahnya.

"benaran ini bg saputra,ya ampun sial benar nasib gua"bthin karista cepat-cepat menundukkan wajahnya kembali.

Seringaiyan muncul dari saputra.
"oh ya vin lu tadi dipanggil pak bambang ke ruanggannya"ujar saputra.
"hmm"ujar alvin masih berdiri menatap karista
"lu tenangn aja ini cewek biar gua yang urus ,cepatan sana pergi kerungan si bambang ,ntar gua yang kena omelannya"ujar bagas lagi.
"oke"alvin pun melangkahkan kakinya menjauhi lapangan menuju ruangan pak bambang.

"lo ikut gua"ujar saputra dengan suara mengintimidasi karista.
"ba baik"jawab karista dengan gemetaran mengikuti langkah saputra.

Roftop

Saputra membawa karista ke roftop sekolah yang hanya bisa dimasuki oleh anak pemilik sekolah,dan anggota osis inti.
Saputra memiliki jabatan sebagai wakil osis di Sma Cendrawasih.

Plak
Plak
Tamparan dilayangkan kewajah karista
"dasar bitch ,buat malu nama handrika aja lu "ujar saputra dengan wajah bringasnya.
"hiks,maaf kan karista bang" ujar karista isakan pun lolos dari mulutnya.

"dengar bitch selama dilingkung sekolah bersikaplah seperti orang asing ,kalau perlu jangan pernah tunjukkan wajah lo didepan gua" ujar saputra dengan menekankan setiap katanya.

"i.iya"jawab karista dengan tubuh yang semangkin gemeteran.

Bugh
Saputra mendorong karista hingga terduduk dilantai ,setelah itu ia berlalu meninggalkan karista tanpa dia sadari menancapkan berjuta belati  kehati karista melalui kata-kata yang dia lontarkan.

"hiks hiks hiks,apa salah gua ke lu bang hingga lu benci kayak gini kegua, gak cukup apa dengan mama yang menampar gua dan sekarang lu juga sama aja bang,bukan masalah rasa sakit atas tamparannya bang tapi gua capek bang ,capek dengan kehidupan gua ,sejak kecil gua di perlakukan seakan hama dalam keluarga sedangkan gua sendiri gak merasa membuat kesalahan fatal ,tapi  kalian pada membenci gua"ujar karista dengan air mata yang terus mengalir,langit yang menggelap menandakan  turunnya hujan yang seakan menjadi saksi bisu seberapa hancur karista,ntah sampai kapan dia harus dibenci tanpa alasan yang jelas oleh keluarganya.

"semesta apakah indah diatasnya ,dibandingkan dibawah sini,sungguh gua capek  dibenci oleh tempat untuk gua pulang,tempat gua bersandar,tempat memberikan perlindungan sekarang menjadi tempat yang harus gua hindari" bthin karista dengan mendongakkan wajahnya untuk merasakan buliran air hujan yang menerpa wajahnya.

Tiba-tiba saja dia tidak merasakan buliran air mengenai wajahnya,padahal dia masih bisa mendengar derasnya air yang jatuh kepermukaan lantai,tapi mengapa dia tidak bisa merasakannya,perlahan-lahan dia pun membukak kelopak matanya,seketika air mata yang mulai mengering semangkin deras meluncur tanpa bisa dibendung lagi, yang awalnya hanya berupa isakkan sekarang menjadi sebuah raungan kepedihan ketika ia melihat sosok pria melindunginya dengan jaket si pria itu.

# TELMI=TELAT MIKIR
#HAYO SIAPA KAH PRIA ITU?!!
#JANGAN LUPA VOTE DAN COMENTNYA :)

 Endless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang