01. Ada di Sana

949 152 27
                                    

Iqbaal kebingungan, perempuan ini setiap dia ngomong pasti di kasih jeda, diem dulu. "Lo kenapa sih? Gue salah ngomong, ya?"

(Namakamu) geleng, "Nggak apa,"

"Oh, lo nggak suka gue miripin sama cewek gue karna dia udah meninggal?"

"Gue perlu ngobrol sama lo," Katanya, ngalihin.

"Buat?"

"Nggak mau?"

"Boleh, sih. Mau dimana?"

"Taman belakang Kampus, gimana?"

Iqbaal nyengir, "Yakin? Katanya disana angker, lho."

"Masa, sih?"

"Nanti kalo gue tiba-tiba berubah jadi setan, gimana?"

(Namakamu) kaget, tatapan nya langsung pindah ke kaki Iqbaal yang ternyata masih napak, "Jangan bikin gue mikir yang aneh-aneh, serem banget sih omongan lo,"

"Iya, enggak." Kekehnya,

"Yaudah, ayok?"

Sampe di Taman (Namakamu) sama Iqbaal duduk lesehan di bawah pohon, lumayan sejuk. "Jadi, lo mau ngomong apa?" Tanya Iqbaal,

"Ceritain gimana lo bisa kenal sama cewek lo,"

Iqbaal pegang dagunya, tatapan nya keatas kaya lagi mikir, "Dulu, sih. Gue sama di --" Iqbaal pegang pundak (Namakamu), "Lo, kenapa? Sakit?

"Gue, .." (Namakamu) pegang kepalanya, dia pusing. "Gue, cuma pus--,"

Bruk!

"Aduh,"

(Namakamu) jatoh dari atas tempat tidur, dia natap sekelilingnya bingung. Terus inget mimpinya barusan, bener-bener kaya nyata banget. "Pfftt, mimpinya itu lagi."

Dia bingung, banyak pertanyaan-pertanyaan yang muncul diotaknya.

meongggg, meong ..

(Namakamu) senyum disamperin kucingnya, dia langsung gendong. "Abuy, tadi aku jatuh huhu."

meonggg ..

"Kamu belum makan, ya? Tunggu sini sebentar," Katanya sambil ngelus kucingnya gemes.

Selesai kasih makan kucingnya, (Namakamu) siap-siap pergi ke Kampus, dan janjian sama Thalia buat ketemuan di Kantin.

📖📖📖

Sampe di Kantin (Namakamu) nekuk mukanya, kalo abis mimpi kaya gitu pasti dia langsung mikirin seharian deh, jadi males ngapa-ngapain.

Ternyata di Kantin ada Dimas juga, dia nanya, "Kusut banget, (Nam). Nggak di kasih duit jajan?"

Thalia langsung gaplok mulut Dimas, "Jangan gitu, By." Katanya,

Dimas cemberut, "Maaf, By." Iya, mereka udah jadian satu tahun lalu.

Soal tikus mereka berdua, udah mati di caplok kucing liar. Thalia sempet marah dia bilang Dimas nggak bisa jagain anaknya, dan akhirnya mereka adopsi anak kelinci sekarang, itu lebih baik sih dari pada tikus.

"Mimpi dulu kejadian lagi, sial." Kata (Namakamu) tiba-tiba.

Thalia kaget, "Serius? Lo udah berapa kali sih mimpiin itu, (Nam)?"

Iya, Thalia tau mimpi aneh (Namakamu) itu, Dimas juga tau. (Namakamu) selalu cerita soalnya dia resah.

"Nggak keitung."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lekas Pulih [Sekuel of Ibay]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang