2| Dan kau hadir

2 0 0
                                    

aku  tetap disini, bersama bayangmu

The Truth Untold - BTS

Suara teriakan bersahutan, entah itu dari arah pojok kantin, tengah dan bahkan suara teriakan dari koridor kelas 10 yang terletak di dekat kantin barusan masih membekas di telinga Atthan Er Delioz, yang dijuluki most wanted boy karena ketampanannya yang luar biasa dan bahkan banyak yang bilang bahwa ketampanan Atthan melebihi Ketos abal-abal itu, sempat sih terkagum sampai ia tertawa kecil namun berefek besar bagi para penonton terutama kaum hawa di kantin ini juga tentunya teriakan tersebut berefek besar bagi telinganya, bangga kagak budek iya -batinnya
Namun semua sirna hanya karena kedatangan sang Ketos sekaligus anak kepala sekolah, siapa lagi kalau bukan Ardika Erdi Pratama, musuhnya baik di bidang akademik atau non-akademik, mungkin karena aura jeleknya hingga semua orang nampak terdiam bahkan ada yang berpura-pura balik lagi ke kelasnya karena mereka tidak ingin dapat masalah setelah berteriak tadi..

"Than, menurut feeling non good gua nih dia kek nya ga suka deh sama Lo karena di tereak-tereak in, iri dia tuhh!" ucap seseorang yang sama most wanted boy nya dengan Atthan

"heh rempahan sambel terasi!! lo Jan ngadi-ngadi deh..bisaan banget feeling non good, bahasa mana tuh!?" ucap satu lagi teman most wanted boy Atthan sambil memandang remeh temannya tadi

"Tuan Fendi Adrian, nih ya gue bilangin sama Lo kalo nama gue Jefry Mustofa! bukan sambel terasi meskipun gue suka banget sambel terasi!!" sudah sama-sama bobroknya, enaknya ditinggal aja ga sihh!? -batin Atthan melihat keduanya tanpa melerai mereka yang mulai main lempar-lemparan tusuk gigi

"FENDI JEPRY!!!, bisaan banget lu berdua ye ngerusakin alat saji gue, mau gue jadiin tusuk gigi lu pada hahh!?" teriakan yang amat dahsyat sudah berkibar bung, Mpok Seti dengan logat Betawinya bersama spatula dan pisau dagingnya begitu berkilau layaknya video Tiktok yang diberi effect mengkilapnya sehingga mampu melerai pertengkaran tusuk gigi keduanya dan langsung bersembunyi di balik punggung tegap Atthan, hanya Atthan lah penyelamat mereka karena kekaguman Mpok Seti pada Atthan, katanya anaknya pengen ganteng kek Atthan, hilih..in your dream Mpok! -batin Fendi juga Jefry

kantin yang semula tenang juga tentram kembali pada hukum alamnya, kantin yang berisik. Maka terjadilah kejar-kejaran layaknya film Tom&Jerry  versi mereka bertiga, Atthan hanya bisa geleng-geleng kepala sambil memakan bakso beranak nya

drrttt drttt~

Dering handphone Atthan membuyarkan pemikiran mirisnya pada kedua temannya yg masih asik dikejar, layar handphone Apple tersebut menampilkan kontak yang membuat dirinya terbelalak kaget, apa yang terjadi? -Begitu pikirnya , tiba-tiba..
pentol yang semula masih berada diambang batas antar gigi dengan lidah kini dengan mudahnya masuk ke kerongkongan Atthan, entah apa yang si penelpon bicarakan sehingga sang penerima telepon alias Atthan sampai tersedak pentol beranak super pedas ini, jangan heran..cowo cowo begini ia suka pedas
Lalu dengan cekatan ia berdiri dan berlari menuju area keluar kantin, sebuah teriakan sempat ia dengar namun diabaikan karena ini lebih penting menurutnya

"Woi kebo ijo! Lo gak mau nolongin kita hah?!" Teriak si Jefry sambil melewati tempat duduknya barusan sekalian memakan bakso Atthan yang masih tersisa setengah dengan setengah berlari karena dari tadi tak capek-capeknya ibu gentong kantin ini mengejar mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AURYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang