3

3 1 0
                                    

At Kampus

Di ruangan ini ke dua orang tua Naya dan juga Syila berada, menemui dekan fakultas Naya yang akhirnya di antar ke ruangan rektor 

"Selamat pagi pak, bisa saya bantu?" ucap sang rektor
" Bisakah kami tau kelasnya Naya Princessa dimana?" Ucap sang ayah
"Naya? Ohh Naya alumni kedokteran dan manajemen ya pak? bukannya Naya sudah lama lulus ya pak. Dia lulusan terbaik di kampus ini dengan dua jurusan sekaligus. Manajemen dan kedokteran, dia lulusan paling muda di fakultas kedokteran dan telah di terima kerja di salah satu rumah sakit ternama juga kalau tidak salah. Naya menjadi panutan bagi mahasiswa lain dan dia selalu membanggakan Kampus ini dalam hal prestasinya" ucap sang rektor
.
.
.
Satu penjelasan yang mampu menampar hati kedua orangtuanya, mereka benar-benar tidak tau apapun tentang anak mereka. Ayahnya yang selalu membanggakan sang kakak merasa terkejut dengan kabar ini di satu sisi dia bangga terhadap anaknya, sisi lainnya dia kecewa terhadap dirinya sendiri.

"Oh jadi begitu pak, baiklah kami permisi. Kalau boleh tau bisa kau tuliskan alamat rumah sakit dia bekerja?" Ucap sang ayah sambil memegang/ memeluk sang istrinya.
"Telpon Adit untuk duluan pergi ke rumah sakit itu" ucap ibunya pada Syila sambil melangkah di bantu sang ayah
.
.
.
.

Rumah Sakit

Sesampainya mereka di rumah sakit, mereka langsung menanyakan 'apa ada dokter yang bernama Naya Princessa' dan ternyata benar ada tetapi mereka dapat kabar bahwa dokter Naya sudah mengundurkan diri kemarin sore setelah menangani operasi terakhirnya.

Beberapa jam sudah mereka mencari dan menghubungi Naya dengan hasil yang NIHIL...
Option terakhir yaitu mengunjungi rumah sahabatnya 'Ina'..

.
.
.
.

14.00 WIB

Tok..tok..tok..
Ina yang sudah mengira ini akan terjadi dimana semua keluarga Naya mendatangi rumahnya, dia sudah mempersiapkan segala alasan yang nanti dipakainya untuk membongi keluarga Naya

"Silahkan masuk ayah ibu, kak Syila mas Adit" ucap Ina
"Begini sayang ibu langsung saja, apa Naya ada disini?" Ucap ibu dengan suara yang serak
"Bukannya Naya di rumah?" Ucap Ina berbohong, terkutuklah Ina karena tidak bisa berbohong.
"Ayolah Ina katakan dimana Naya aku mohon" ucap kak Syila
"Huuhhh maukah kalian medengarkanku?? akhirnya aku bisa melihat Naya bahagia. Selama ini Naya selalu menceritakan hal sedih mulai dari di tinggal pria yang di cintai nya, keluarga yang tidak memperhatikanya dan masih banyak lagi. Hingga tadi malam puncaknya, dia meneleponku tengah malam hanya untuk menangis dan berkata 'aku akan pergi dan menghilang seperti yang mereka mau' dari sana aku sadar satu hal apa Naya benar anak kalian. Jikapun aku tau dimana dia aku tidak akan memberi tau apapun pada kalian. Bukankah penyesalan selalu datang di akhir?" ucap Ina sambil meneteskan air mata

.
.

Setibanya di rumah

"cari dia kemanapun! keluar negeri sekalipun akan kubayar kalian!! cepat!!" ucap sang ayah pada para bodyguard nya.  
"baik tuan" ucap para bodygoard
"Adit apa kau tau tentang Naya negara mana yang menjadi negara favoritnya?" ucap sang ayah
"Dia sangat menyukai korea dan juga hal hal yang berbau sains. tapi jika aku tak salah dia pernah berkata padaku, dia ingin tinggal di eropa" ucap Adit sambil mengingat masa lalu mereka
"begitukah??? kalo begitu bantu ayah mencarinya?"
"tanpa di suruhpun akan kulakukan segala cara untuk mengembalikannya ke rumah ini dan jika di izinkan. aku akan memenuhi janjiku pada Naya yakni menikah dengannya setelah bercerai dengan Syila" ucap Adit dengan datarnya
"Aku tidak berhak atas hal itu hanya saja selesaikan dlu masalahmu dengan putriku Syila terlebih dahulu" ucap ayah
"Baiklah" ucapnya dingin lalu pergi meninggalkan rumah

.

.

.

.

StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang