6

4.9K 649 90
                                    

"Mulai sekarang. Kau kekasihku" Ucap Sasuke pada Saraa. Sang gadis bingung. Pasalnya, selama ini yang dilakukan oleh Sasuke hanya menganggu nya.

"Jangan bercanda" Balasnya.

"Aku serius" Ucap Sasuke. Tapi kenapa mukanya datar. Kalau biasanya tanpa ekspresi. Sekarang mukanya penuh dengan ekspresi kesal.

Saraa pikir Sasuke malu- malu. Apa maksudnya, selama ini Sasuke mengganggunya karena tertarik padanya.

"Kalau begitu, kenapa kau begitu jahat kepadaku" Heranya.

"Kau kan harus menuruti semua perintahku. Sampai lulus" Kata Sasuke. Masih dengan muka kesalnya.

"Kalau kau menyukaiku, katakan saja dengan jujur. Kenapa mempersulit hubungan kita seperti ini" Seru Saraa.

"Bisa diam tidak!" Sentak Sasuke kesal. Saraa tidak membalasnya. Dimatanya, mungkin Sasuke sedang malu.

***

Hari demi hari. Pasangan sarasasu semakin dekat. Kalau ke kantin selalu bersama. Makan berdua. Bukan hubungan babu dan majikan seperti sebelumnya. Tapi hubungan kekasih.

Saraa selalu menasihati Sasuke jika Sasuke marah. Saraa sadar kalau kekasihnya itu punya temperamen yang buruk.

"Entah kenapa, aku bersyukur" Ucap Saraa tiba- tiba. Sasuke yang tidak suka mengobrol hanya memutar bola matanya. Memberikan pandangan penuh kesal pada Sai. Yang artinya. Menyuruh Sai untuk meladeni omongan Saraa.

"Kenapa, Saraa- chan?" tanya Sai.

"Saat itu, aku kehilangan salah satu teman berhargaku. Tapi aku malah mendapat kekasih yang mau menerimaku" Jawabnya. Semua anak F4 yang mendengarnya hanya tersenyum penuh arti.

"Maksudmu Tayuya??" tanya Naruto lagi.

"Ya. Aku tidak menyangka dia akan menghianatiku hiks hiks" Isaknya.

"Jangan menangis. Sasuke tidak suka cewe cengeng" Seru Shikamaru. Saraa yang mendengarnya hanya tertawa kecil.

"Haha. Benarkah? Lalu tipe ideal Sasuke-kun seperti apa?" Tanya Saraa iseng.

"Cewe pintar, cantik, elegan, dan berani" ucap Shikamaru.

"Tentu saja. Aku berani. Siapa lagi yang berani melempar sepatu ke kepala Sasuke kalau bukan aku." Lanjutnya Saraa dengan candaanya. Sai, Naruto, dan Shikamaru hanya tersenyum miring mendengarnya. Tetapi, berbeda dengan Sasuke yang menatapnya Tajam.

"Keberanian bukan hanya untuk maju. Tapi terkadang kita harus berani mundur untuk langkah lebih panjang. Keberanian tanpa sadar kemampuan itu, ceroboh" Ucap Sasuke tiba- tiba.

"Hanya mengingatkanmu." lanjut Sasuke sambil menatap Saraa.

"Jangan ganggu aku selama musim panas"

"Aku fokus pada pertandingan. Aku tidak ada niatan berlibur saat musim panas. Aku akan menhabiskan waktuku sampai Final Nasional" Kata Sasuke.

***

Sedangkan Sakura, dengan segala moment yang diciptakan SasuSara, dia mendapatkan banyak inspirasi. Tidak ada masalah dalam hidupnya. Inspirasi mengalir, dan Yui tidak rewel.

"Aku lebih cantik. Aku lebih kaya. Kenapa Sasuke malah berkencan dengan Saraa?" kesal Ino.

"Mungkin kau bisa mendapatkan yang lebih baik dari Uchiha. Positif thinking saja Ino" Kata Sakura menghibur.

"Tidak! Sasuke itu yang terbaik. Tidak ada tandinganya" Protes Ino. Sakura yang mendengarnya hanya mendengus kesal. Tidakah Ino sadar, kalau mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin bisa didapatkan itu menjijikan.

Second Lead Female [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang