1

439 36 8
                                    

"Hati-hati dijalan, nak" ucap Minyoung kepada anak gadisnya.

"Iya ma, assalamu'alaikum" jawab sang anak seraya menyalaminya.

Eunha, gadis yang baru menyelesaikan pendidikan sma-nya beberapa waktu lalu kini pergi untuk mengikuti pra-ospek.

Senyuman manisnya tak pernah pudar. Meski tak ada satu orangpun yang ia kenal, Eunha berjalan mantap kearah kantin yang sebagian besar diisi oleh kaka tingkat tanpa menyadari bahwa banyak penghuni kantin menatapnya.

"Eunha!" Seru seseorang dari meja tengah yang membuatnya berjalan dengan riang mendekat ke meja bertuliskan no.12 tersebut.

"Ternyata lebih cantik daripada di foto!" Ucap perempuan yang memanggilnya tadi.

"Terimakasih" ucap Eunha tulus.

"Kalian pada mau pesen apa? Biar gue yang mesen" ucap lelaki berperawakan tinggi.

"Nasi goreng ama es teh" ucap perempuan berponi yang duduk disamping kanan Eunha.

"Samain" ucap perempuan yang memanggil Eunha untuk bergabung.

"Samain aja" ucap lelaki disamping kiri Eunha.

"Gue juga"

"Sama"

"Yang lain?"

"Mie ayam Dek, sayurnya banyakin" ucap lelaki dihadapan Eunha.

"Gue juga" ucap salah satu perempuan dengan suara cemprengnya.

"Lu apa cil?" Tanya lelaki yang ingin memesankan makanan. Eunha hanya diam. Tidak sadar bahwa temannya sedang menunggu jawaban darinya.

"Eh tu bocil. Siapa sih namanya?" Tanya lelaki yang disapa Dek sebelumnya.

"Eunha, lo pesen apa?"

"Eh?"

"Yeu, buruan, udah laper nih gue"

"Es teh manis sama nasgor sosis aja"

"Oke" lalu lelaki itu pergi meninggalkan meja yang dominan oleh perempuan. Mengantri dan memesan makanan, setelah itu kembali.

"Gaes, kita belum kenalan kan yak? Gimana kalo sekarang aja? Sambil nunggu pesenan dateng?" Usulnya
"Nama gue Lee Seokmin, panggil aja DK"

"Dih oncom, DK darimane? Ada juga LS kalo kaga SM" ucap lelaki manis berperawakan tinggi.

"Dokyeom, nama yang dikasih ama nenek gue. Katanya dulu gue sering sakit, jadi suruh ganti nama. Tapi ortu ga ngubah akta, katanya urusannya ribet, jadi ya gitu"
"Kalo lo? Nama lo siapa, tem?"

"Tam, tem, tam, tem aje! Nama gue Kim Mingyu, panggil a'a tampan"

"Nejong!" Umpat DK, ilfeel bossque!

"Kalian jangan ribut, kita nih maba jangan banyak tingkah dulu" potong perempuan berponi yang sedari tadi ikut menyaksikan perdebatan unfaedah dari kedua teman barunya.

"Yang banyak bacot daritadi tu, si daki kuda" ucap Mingyu

"Anjeng emang si kiming keling"

"Ssssttt"
"Lanjut aja, anggep mereka angin"
"Gue Lisa, Lalisa Manoban"

"Gue Rose"

"Gue Sewoon"

"Gue Junyoung"

"Seungyeop"

"Nama gua Haeri"

"Nama gue Yeonjoo"

"Aurora"

"Hyebin"

"Lina"

"Aku Eunha" ucap Eunha memperkenalkan diri. Seluruh mata menatapnya heran. Aku- banget?
"Kenapa?" Lanjutnya, ikut heran dengan tatapan para teman barunya.

"Gapapa" ucap Rose
"Na, ntar lo bareng ama gue aja ya"

"Iya"

"Masa misah jing?! Kita bareng ae lah, gue ga ada kenalan sama sekali selain kalian" ucap Seungyeop.

"Ini pesanannya udah semua kak" ucap salah satu dari tiga anak perempuan yang membawa makanan ke meja bernomor 12.

"Makasih ya" ucap Eunha ramah, diikuti Sewoon, Lina dan Aurora.
Setelahnya ketiga perempuan itu pergi membawa baki yang sebelumnya digunakan untuk membawa pesanan.

"Gue ga mau ya si Eunha terkontaminasi hawa negatif dari kalian pada" ucap Rose galak. Menyambung percakapan yang sebelumnya sempat terputus.

"Tapi kan-" DK ingin protes, namun Rose mengarahkan garpu kearah wajahnya sambil melotot tajam.
"Ampun nyai"

"Makan dolooo gaiseu, ntar aja lanjutin debatnya kalo perut udah keisi" ucap Hyebin.
Mereka akhirnya makan dengan damai, mengingat setengah jam lagi meeting untuk persiapan oskpek akan dimulai.

L U VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang