JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK VOTE DAN COMENT NYA.
TERIMAKASIH
-------------------------------------------------------Happy reading ❤️
Malam terasa begitu sunyi di apartemen mewah itu. Lampu kamar redup, menciptakan cahaya lembut yang jatuh di wajah seorang pria yang tengah terbaring di atas ranjang. Wajahnya tampan, rahangnya tegas, dan dadanya naik turun dengan napas yang stabil—tapi tubuhnya sepenuhnya lemas.
Sehun mabuk berat.
Emma menatapnya dengan penuh obsesi. Jemarinya yang lentik menyusuri garis wajah pria itu, dari pelipis, turun ke rahang, lalu berhenti di bibirnya yang sedikit terbuka. Perasaan puas dan berkuasa menyelimutinya.
Selama bertahun-tahun, ia menjadi tunangan Sehun, tetapi pria itu tak pernah benar-benar menganggapnya. Tak pernah menyentuhnya, tak pernah memberinya perhatian lebih. Emma sudah melakukan segalanya—menjadi wanita sempurna di mata banyak orang, selalu ada di sisinya, mengikuti setiap kemauannya. Tapi tetap saja, Sehun menjaga jarak, seolah dirinya adalah sesuatu yang menjijikkan.
Namun, malam ini berbeda.
"Akhirnya... kau tidak bisa lari dariku lagi, Sehun."
Senyumnya semakin lebar saat ia perlahan naik ke atas tubuh Sehun, duduk di atas perut pria itu, lalu mulai membuka kancing kemejanya satu per satu. Jemarinya bergerak perlahan, menikmati setiap detik saat kulit pria itu semakin terlihat. Otot dadanya yang keras dan sempurna kini terbuka di hadapannya.
Jantungnya berdetak lebih cepat.
Matanya berbinar saat tangannya bergerak lebih jauh, ingin merasakan kehangatan kulit pria yang selama ini tak bisa ia sentuh. Tapi sebelum ia bisa lebih jauh—
BRAK!!
Pintu apartemennya tiba-tiba didobrak dengan kasar!
Suara keras itu menggema di seluruh ruangan, membuat Emma tersentak kaget. Ia langsung menoleh ke arah pintu dengan mata membelalak.
Beberapa pria berpakaian serba hitam masuk dengan langkah cepat dan penuh kewaspadaan. Wajah mereka dingin, penuh determinasi.
Emma langsung melompat turun dari tubuh Sehun. "Siapa kalian?!" bentaknya tajam. "Berani-beraninya kalian menerobos masuk ke apartemenku?!"
Seorang pria yang berdiri paling depan melangkah maju. Wajahnya tegas dan sorot matanya tajam. Chen—pemimpin para pengawal Sehun.
"Maaf, Nona Emma," katanya datar. "Kami mendapat perintah langsung dari Tuan Jungkook untuk segera membawa Tuan Sehun kembali ke rumah utama."
"Apa?!" Mata Emma membelalak penuh amarah. "Jungkook?! Apa hubungannya bocah itu dengan ini?! Kenapa dia ikut campur urusan kami?!"
Chen tetap tenang. Ia tak menjawab lebih jauh, hanya memberikan isyarat pada anak buahnya. Dalam hitungan detik, beberapa pria bergerak mendekati ranjang, melepaskan ikatan dasi di tangan Sehun, lalu dengan sigap mengangkat tubuhnya.
"Jangan berani-berani kalian membawanya pergi!" Emma melangkah maju, mencoba menghentikan mereka, tetapi Chen langsung berdiri di depannya, menghalangi jalannya dengan tatapan tajam.
"Kami hanya menjalankan perintah, Nona."
Emma mengepalkan tangan, tubuhnya bergetar karena marah. Ia hanya bisa menatap dengan penuh kebencian saat Sehun dibopong keluar dari apartemennya.
Dari balik jendela, ia melihat mobil hitam itu melaju cepat, membawa pria yang seharusnya miliknya.
Rahangnya mengatup keras.
![](https://img.wattpad.com/cover/224263312-288-k635286.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Mobster
RomanceDON'T COPY MY STORY Warning full part +21 !!! Banyak mengandung adegan dewasa kata kata fulgar dan lain. Real dari pemikiran kami sendiri. No ciplak ciplak. Bagaimana jadinya jika anak seorang mafia menyamar menjadi seorang kutu buku untuk menjalan...