Renjana - ryhme

26 3 1
                                    

Tidak ada renjana untukku. Tidak ada hal indah yang harus kutunggu di persimpangan duka.

Aku: ringkih dan berdebu. Tak punya apapun-bahkan hidup, karena segala yang menjadi milikku telah kuberikan padamu. Kau sungguh egois, mengambil semua hal dariku. Malam ini, besok malam, dan malam-malam berikutnya kau terus memenuhi semua pikiranku, mendesakku untuk terus menemukan asa diujung senja sepertimu.

Hingga detik ini, aku masih tak punya cukup keberanian untuk membayangkan apakah ada secelah bahagia untuk ku pamerkan. Masih terbesit di dalam benak, sepintal rajutan kecewa yang kau ciptakan. Meninggalkan jejak derai air mata yang berisak dan deru tanda tanya yang terus bersahutan.

Sebelumnya aku percaya bahwa renjana yang kau bisikkan tertuju untukku, aku selalu memegang mantra itu, tapi mengapa sekarang aku ragu? 

Sesungguhnya jika boleh jujur, aku lelah menyisir banyak harapan yang tak mungkin. Sia-sia rapalan harap yang kurapalkan untuk bertemu dengan sepasang mata yang membuatku tenggelam jauh ke dasar. Menantikan kembalinya sesosok jiwa pemilik nurani tak berperasaan sepertimu, hanya menggoreskan pilu. Yang bahkan tak sempat untuk sekadar mengunyah luka kecewa di dada yang kau torehkan. Sementara pemilik jiwa disini, dibuat basah kuyup oleh bulir hujan yang berisak, menikmati betapa sesaknya berjuang sendirian.

Jangan cari aku di seluruh tempat di penjuru dunia yang sudah ringkih ini.

Sebab,

Tidak ada renjana untukku.

Biar aku kubur engkau hidup-hidup di dalam sanubari. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

.THE BEHIND LOST.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang