Khalida Chayra Khansa

74 11 10
                                    

"Suatu saat, kamu akan bisa mengikhlaskan sesuatu yang bukan untukmu. Bukan karena kamu menyerah pada takdir, tapi karena kamu sadar, dan menerima apa yang terjadi."

-AliyaAzzahra-

Seorang gadis cantik sedang termenung dibalkon kamarnya, dia bertanya pada takdir, mengapa harus dirinya yang menjalani semua ini?, mengapa harus dirinya yang menerima semua ini?, mengapa harus dirinya yang  berada dalam keadaan yang tidak sama sekali di harapkannya?, mengapa ujian yang di berikan seakan tiada henti hentinya mendatangi nya?, mengapa harus dirinya?, takdir ini tidak adil, takdir ini hanya memilih mereka, seakan dirinya disini hanya dijadikan boneka yang harus menjalani apa yang mereka katakan.

"Khansa..." ujar Bunda.

"Iya Bun?" jawab ku sambil menoleh kepada Bunda yang sudah berada di belakangku.

"Kamu dari tadi Bunda panggil kok gak nyaut nyaut, kenapa?" Tanya Bunda sambil mengusap rambutku.

"Enggak kok Bun, gak kenapa napa, oh iya, Bunda ngapain malem malem kesini? tumben," balas ku.

"Gak ada apa apa, Bunda hanya mau lihat putri Bunda aja, rasanya baru kemarin Bunda ngelahirin kamu ya, sekarang kamu udah besar, udah mau lulus SMA, sebentar lagi kamu mau ninggalin Bunda buat gapai cita cita kamu, rasanya Bunda belum siap buat jauh jauh dari kamu." Jelas Bunda.

"Aaaah Bunda, jangan ngomong gitu dong, aku nya kan jadi gak tega buat ninggalin Bunda, aku gak usah kuliah diluar aja deh Bun, disini aja yang deket, biar deket Bunda." Jawab ku sambil memeluk Bunda.

"Gak usah, kamu udah usaha kerasa keras loh biar dapet beasiswa itu, masa kamu mau tinggalin gitu aja, bukan maksud Bunda buat ngelarang kamu kuliah diluar, Bunda.... Bunda hanya belum siap aja pisah jauh jauh sama kamu, maaf kan Bunda ya sering gak ada buat kamu, Bunda sering gak ada saat kamu butuh Bunda, maaf kan Bunda udah jadi Bunda yang kurang baik buat kamu." Isak Bunda.

"Bunda jangan ngomong gitu, Bunda udah jadi Ibu terbaik yang aku punya, aku ngerti kenapa Bunda sering gak ada dirumah, aku ngerti kenapa Bunda selalu sibuk, aku ngerti, karena Bunda juga banting tulang buat aku, semanjak Ayah pergi, Bunda yang aku miliki satu satunya, Bunda itu segalanya buat aku, jadi jangan ngomong lagi kalau Bunda itu kurang baik buat aku ya, Bunda itu baikkkkkk banget buat aku. I love you Bunda, udah ya Bun, aku ngantuk mau tidur. Bunda juga ya, ini udah malem." Balas ku sambil mengecup pipi Bunda. Sebenarnya aku belum membuka sepenuh hatiku untuk menerima Bunda kembali semenjak kejadian itu, aku masih sering memendam luka sendiri, hanya saja.. aku sedang berusaha berdamai dengan masa lalu, aku mencoba berdamai dengan takdir, aku mencoba membuka hatiku kembali pada Bunda.

Seseorang  telah berhasil membuat ku berpikir bahwa tidak akan pernah selesai masalah, tidak akan tenang hati kita, jika kita tidak belajar mengikhlaskan apa yang terjadi dalam hidup kita, pertanyaan ku pada takdir, aku telah mendapatkan jawabannya, mengapa harus aku?, karena Tuhan tau, aku mampu untuk menjalaninya.

***

Hari berganti hari, minggu berganti minggu, dan tak terasa sudah saatnya untuk aku menempuh kehidupan yang orang bilang adalah kehidupan yang sesungguhnya. Dimana saat lulus SMA adalah saat saat dimana kita akan menemukan kehidupan yang sesungguhnya.

"Dimana pun kamu berada, selalu ingat Allah, selalu ingat bahwa kamu diciptakan di dunia ini pasti ada tugas yang harus kamu emban, jangan pernah salahkan takdir, apalagi sampai menyalahkan Tuhan mu sendiri dengan kehidupan yang sedang kau jalani, masa lalu biarlah menjadi kenangan, melangkahlah maju untuk memperbaiki semua kesalahan pada saat dimana kamu sering melakukan kesalahan dahulu, berjuanglah, dimana pun, dan kapan pun kamu membutuhkan sesuatu, pintalah selalu pada sang maha pemberi segalanya, pada Allah yang maha kuasa." Ucapan seseorang yang menyadarkan ku akan betapa pentingnya mensyukuri apa yang terjadi dalam hidup kita, ucapan itu yang menyadarkan ku bahwa aku hidup didunia ini bukan hanya untuk menyesali kehidupan yang terjadi dalam hidupku, seringkali kehidupan, kesusahan yang kita jalani adalah cara Allah untuk membuat kita kuat, dan itu yang aku rasakan sekarang.

Ucapan seseorang itu sangat melekat, kata kata yang tak pernah aku lupakan, dimana dia yang selalu mengingatkan ku apa arti pentingnya kehidupan, apa arti pentingnya seorang ibu dalam hidup ini, dan apa arti pentingnya ikhlas.

Sampai sekarang, saat dia menghilang 5 tahun lalu, saat dimana semuanya telah membaik, dia pergi, seolah ditelan bumi, tidak ada jejak yang dia tinggalkan, kontaknya pun tidak bisa dihubungi, seakan dia datang dikirim Allah hanya untuk memberikan ku kekuatan dalam menyelesaikan semua persoalan yang ada dalam hidup ini, dan setelah tugasnya selesai, dia pergi meninggalkan ku, dan tak kembali sampai saat ini.

Aku masih berharap untuk bertemu dengannya, hanya ingin mengucapkan kata terimakasih, karena Allah telah menyadarkan ku dengan perantara dirinya, sehingga diri ini bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya.

***

Jangan lupa vote dan komen guysss

Salam sayang!!

AliyaAzzahra

HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang