Prolog

34 7 5
                                    


***

Adinda Prisilla, seorang gadis berparas manis dengan perpaduan mata yang bulat seperti bola pingpong dan kulit yang putih mulus, jangan lupakan gigi kelincinya yang menyembul ketika tertawa terlihat sangat menawan hati.

Terlahir dari keluarga yang berada tidak membuat Dinda menjadi gadis yang sombong. Justru itu membuatnya sangat bermurah hati kepada sesama, baginya harta bukan segalanya. Tidak ada yang perlu disombongkan karena itu merupakan titipan dari Sang Ilahi.

Dinda sangat menyayangi kedua orang tua dan kakak laki-lakinya yang sangat memanjakannya. Rasanya tidak di manjakan sehari saja sangat membuatnya uring-uringan. Meskipun begitu terkadang Dinda juga sangat kesal dengan Dika, kakaknya itu sering sekali mengganggunya. Tak ayal itu membuat Dinda merengek dan berakhir dengan kemarahan sang Mama pada Dika, jika sudah begitu Dika pun pasrah melihat kekehan jahil adiknya

Dinda merupakan seorang gadis yang periang, di kamusnya tidak ada kata kesedihan. Namun apakah itu akan berlaku hingga saat dia bertemu dengan sang pangeran hati..? Saat bertemu dengan pangeran es yang berhati malaikat(?) dengan tatapannya yang mampu memikat hati. Bagaimanakah reaksi Dinda?? Apakah yang akan dilakukannya??

****

Semoga tidak mengecewakan ☺

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang