***
Dinda berjalan dengan wajah yang penuh kegembiraan, ia terus menyusuri jalan sambil bersenandung ria. Karena hari ini dia sangat senang, Dinda pun rela berjalan kaki menuju ke rumahnya sedangkan jarak dari sekolah ke rumahnya itu lumayan jauh. Tidak apa-apa berjalan yang penting hati senang pikir Dinda
"DINDA PULANG" Dinda berteriak dengan wajah sumringah yang membuat Sarah terkejut
"Ya ampun, kamu membuat Mama terkejut sayang"
Kaget Sarah, Dinda semakin melebarkan senyum cerianya. Ia pun menghampiri Sarah dan duduk di sampingnya sambil memeluk manja sang Mama. Sarah mengelus sayang rambut Dinda yang tersenyum menggemaskan
"Dinda terlihat bahagia, ada apa hm? Cerita sama Mama""Mama tahu ~"
"Mana Mama tahu Dinda kan belum cerita" Potong Sarah sambil tersenyum jahil melihat Dinda mencebikan bibirnya
"Aish Mama jangan potong cerita Dinda dong" Dinda semakin cemberut membuat Sarah mencubit gemas pipi tembemnya.
"Iya iya maafkan Mama hm"
Dinda masih cemberut namun sedetik kemudian senyum cerah kembali menghiasi wajahnya."Mama tahu tadi di sekolah Dinda bertemu dengan pangeran tampan berhati malaikat. OMG dia sangat tampan Ma" Ujar Dinda dengan menggebu-gebu membuat Sarah semakin gemas dengan anaknya.
.
.
.Suasana lapangan SMA Pelita Hati sangat ramai, pasalnya mereka -murid baru yang mengikuti masa orientasi siswa- disuruh berlari mengelilingi lapangan yang tak terhitung luasnya sebanyak dua kali putaran sebagai tugas awal mos, namun tambahan dua kali putaran untuk Dinda dan Rara. Masih ingatkan bahwa sang ketua osis akan memberikan hukuman kepada mereka walaupun dikasih dispensasi karena pembelaan panitia osis.
"Hah hah Rara.. Berhenti dulu, aku capek nih" Dengan nafas tersengal Dinda berhenti, dan langsung terduduk di pinggir lapangan sambil mencoba menetralkan nafasnya yang tersengal. Dia terlihat sangat kelelahan, karna belum pernah sekalipun berlari selama ini.
"Oh ayolah Dinda, tinggal satu putaran lagi nih. Lo tidak takut apa si monster osis itu melihat kita dan menambah hukumannya??"
Rara berjalan mengahampiri Dinda yang tertinggal dibelakangnya dengan wajah memelas. Dia hanya takut saja si monster osis -Raldo- menambah hukumannya karna melihat mereka duduk."Tapi aku beneran capek Ra.."
"Monster osis siapa yang kalian maksud?" Sela seseorang yang berjalan mengahampiri mereka.
DEG!
"Gawat!!" Ucap Dinda dan Rara secara bersamaan dan menoleh kebelakang dengan perlahan "Bu..Bukan siapa-siapa K..Kak~" Lanjut mereka dengan terbata sambil menghela nafas legah. Dipikir si ketua osis yang seram itu.
"Reza" Sela Reza sambil memberikan minuman kaleng kepada mereka dengan wajah datarnya
"Ah terimakasih kak" Sedikit kaget namun Rara tidak perduli dengan keadaan sekitar, langsung saja dia terima minuman itu karena memang ia juga sudah sangat haus dan tak lupa dengan sedikit senyum manis tanda terimakasih lalu meminum dengan rakus.
"Huh ini untukku?" Dinda pun sama kagetnya seperti temannya itu, dengan mata membulat lebar dan pipi yang sedikit merona dia bertanya dengan sangat gugup. Jangan tanyakan gimana keadaan jantungnya, jelas saja berdegup cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
RomanceBerkisah tentang seorang wanita bernama Adinda Prissila yang menyukai kakak kelasnya, Reza Wiranda. Seorang pria berwajah dingin namun berhati malaikat menurut Dinda. Hari-hari pun terasa indah baginya meski hanya dapat menatap dari kejauhan, ya itu...