O2. Remove

12 0 0
                                    

Zeom menghack dan menjual data-data akun penggunanya.

Hah? apalagi ini astaga.

Yangyang mulai duduk dikasurnya, membuka laptopnya; jelas untuk menghapus akun zeom-nya yang sudah menemani ia belajar selama 5 bulan ini. Ia mengikuti semua cara yang ada di artikel tersebut, hingga ia selesai dengan penghapusan akunnya.

Yangyang merasa ada yang aneh, benar-benar aneh. Layar laptopnya muncul glitch. Bukankah itu cukup aneh?

Kepala cowok itu terasa pusing hingga ia menjambak rambutnya sendiri. Badannya pun mulai lemas, pandangannya kabur. Yangyang mengerang kecil, apa Kun-ge maupun bibi tidak mendengar erangannya yang cukup keras?

Hingga lubang hitam yang sebelumnya kecil membesar di pandangan Yangyang, ia jatuh kedalam kegelapan yang menyapanya. 

☆☆☆

Lucas berjalan keluar rumah, membawa sepeda kesayangannya untuk pergi ke rumah sepupu jauhnya itu.

Biasanya mereka akan mengerjakan tugas bersama, mereka memang seangkatan tapi Lucas lebih tua satu tahun dari Yangyang.

Sesampainya ia di rumah Yangyang, cowok tinggi itu memakirkan sepedanya di pelataran rumah Yangyang.

Yangyang sendirian di rumah karena Kun pastinya akan ke rumah bibi mereka.

"Ni hao." Lucas memasuki rumah yang besar namun cukup sepi itu. Ia berjalan ke arah kamar Yangyang yang berada di lantai atas.

"Oi! Yangyang!" seru nya seraya mengetuk kamar Yangyang. Tidak ada jawaban, pintu dibukakan pun tidak.

"Yangyang?" Lucas mengetuk pintu kamar Yangyang lagi. Tetap tidak ada jawaban.

Hingga akhirnya ia mencoba untuk mendobrak pintuㅡ tidak, ia bahkan tidak perlu mendobrak pintu itu, hanya membuka pintunya pelan, benar-benar tidak ada orang di kamar tersebut. Hanya ada Laptop yang masih menyala dan menunjukkan layar putih polos, namun Lucas tidak memperdulikan itu.

Lucas terus mencari Yangyang dari dalam rumah bahkan sampai warung bu Astutiㅡ tempat anak kelas biasa membeli kopi.

Ia kembali lagi ke rumah Yangyang, tepatnya ke kamarnya. ia mencoba menelpon Yangyang untuk kesekian kali, dan yang membuatnya kesal adalah karena ponsel Yangyang di bawah selimutnya.

"Ah anjir, ini Yangyang kemana sih?" Tanya Lucas pada dirinya sendiri.

Lucas melihat lagi laptop Yangyang yang kembali menunjukkan Glitch. Entahlah apa itu, Lucas tidak ingin ambil pusing. Ia menutup laptop itu lalu meninggalkannya.

Cowok itu memilih untuk pulang saja, karena pastinya Yangyang akan membeli beberapa cemilan.

"Astaga, bodoh!"

☆☆☆

"He's not alive but not die tho."

Pria paruh baya itu tersenyum miring, baru satu orang yang dia dapatkan namun senyum miringnya tidak pudar sedikitpun.

"Zeom berguna juga ternyata. Terus lakukan sampai ruangan itu penuh dengan remaja bodoh," perintahnya seraya menatap ruangan yang terlihat jelas dalamnya karena hanya ditutupi oleh kaca-kaca besar.

☆☆☆

Author's note(s):

It's literally masih pendek banget karena 'kayaknya' akan panjang di part part seterusnya.

enjoy !

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lost Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang