Lian baru saja membuka matanya ketika jam menunjukkan pukul sepuluh siangㅡugh, sungguh kebo memang. Mengingat bahwa dirinya semalam suntuk maraton drama It's okay not to be okay dengan Nabilaㅡatau yang acap kali dipanggil Jaenab, teman satu kosannya.
Meregangkan otot sejenak, lantas berjalan keluar kamarnya ketika menyadari bahwa dirinya sendirian di kamar itu, tidak ada Jaenab yang biasanya rusuh atau sekedar membuat suasana bising karena harus siap-siap kerja kelompok mengerjakan laporan praktikum.
"Lah, damai banget hari ini," ujarnya tanpa menaruh curiga.
Lian berjalan menelusuri lorong kosan dan mulai merasa aneh karena tidak ada satu batang hidung penghuni kosan pun yang nampak, benar-benar sepi dan damai layaknya tak berpenghuni. Mencoba untuk kembali menanamkan sikap positive, dirinya hanya berpikir jika teman seper-kosan-nya sedang ada acara semua, secara bersamaan.
"Ah, palingan Jaenab ngerjain laprak sambil modus, kak Jeje juga paling ngerjain tugas di kampus, kak Virly ada urusan kampus," ia menjeda sejenak. "Kak Vebri paling juga ngebucin sama kaya ce Miyu, terus kak Nana ngurusin pertunangan sama mas Baekhyun palingan."
"Hh, nasib jomblo kaya gini banget, sih," lirihnya pelan kemudian memasuki kamar kosannya untuk kembali rebahan santuy.
Meanwhile disuatu tempat terlihat chaos akibat suara yang saling sahut menyahut, rupanya berasal dari sebagian besar penduduk kosan 10 yang nampaknya pindah tempat ke cafe yang baru-baru ini di-booking oleh pak Suhodiningrat atas keinginan putrinyaㅡNana, untuk menyenggelarakan pesta ulang tahun kecil-kecilan untuk teman mereka.
Tidak dapat dikatakan kecil juga, karena pemilik kosan yang dermawan itu sudah benar-benar menyewa seluruh area cafe selama seharian hanya untuk perayaan ulang tahun saja.
"Woy, kurang apa nih?" pekik Jeje yang sedari tadi menggunakan pita suaranya untuk berkomunikasiㅡtoa masjid sudah pasti kalah.
Beberapa memilih sibuk dengan tugas-tugasnya, hanya Virly saja yang menyahut. "Kurang balon sama confetti popper, sih."
"Hiasannya kurang nih," tukas Vebri yang baru saja kembali setelah mendekorasi sudut barat dengan Chanyeolㅡkekasihnya.
Nana yang baru kembali setelah meminum air karena haus menyuarakan pendapatnya. "Miyu, beliin saja, daripada pacaran mulu disitu."
Gadis yang dipanggil itu mengangguk, lantas merangkul lengan Taeyong yang sudah mengambil kunci motornya. Baru juga mereka berdua akan pergi, satu suara menghentikan langkahnya.
"Biar gue aja sama Hyunjin," ucap Jaenab mendadak seraya menyeret lelaki berambut blonde disampingnya. "Daripada enggak kelar-kelar nanti sama ce Maung gegara sibuk pacaran."
Miyu yang mendapatkan ucapan itu berdecik, lantas menyentil jidat juniornya cukup keras. "Ngocol dih, bilang aja lo mau berduaan sama Hyunjin."
"Yaudah, sono gih!"
"Iya ini mau pergi," balas Jaenab. "Jangan lupa hubungin kak Sehun, dia tugas pegangin kue soalnya biar ada ganteng-gantengnya."
Semuanya mengangguk, lantas Jaenab segera menghampiri Hyunjin yang tengah mengobrol dengan pak Suho pasal peminjaman mobil untuk pergi.
ㅡ Sweet twenty; July's b-day ㅡ
Setting kembali menyorot pada kebosanan Lian yang tengah menatap laptopnya tanpa minat. Suntuk juga jika sendirian di kosan yang sepinya mengalahi kuburan belanda ini, pikirnya begitu. Terlebih lagi dirinya sudah mencoba chat grup dirinya dengan keenam temannya itu, tapi tak ada jawaban sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
July B'day Girl
Fanfiction𝙱𝚒𝚛𝚝𝚑𝚍𝚊𝚢 𝙿𝚛𝚘𝚓𝚎𝚌𝚝 𝚏𝚘𝚛 𝚘𝚞𝚛 𝚔𝚘𝚜𝚊𝚗 10 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚎𝚛, 𝚋𝚎𝚕𝚘𝚟𝚎𝚍 𝙻𝚒𝚊𝚗𝚊.