"Film 365 dni. Itu bagus sekali." Taeyong menoleh menatap Johnny sembari meminum winenya.
"Baiklah." Johnny mengabulkan permintaan Taeyong yang ingin menonton film 365 dni.
Film itu bercerita tentang seorang mafia yang jatuh cinta pada gadis cantik. Dan adegan beralih ke kapal. Dimana mereka melakukan adegan—
Having sex
Johnny menoleh menatap Taeyong yang tengah meremat bantal di pangkuannya.
"Kau menggodaku?" Tanya Johnny.
Taeyong menoleh menatap Johnny. Matanya sudah sayu akibat wine yang di minumnya. "Umh, kau sudah tau?" Taeyong menggigit bibir bawahnya.
Satu bulan bukan waktu yang singkat. Taeyong jatuh ke dalam hati Johnny. Kebaikannya membuat Taeyong jatuh cinta, lagi, lagi, dan lagi.
Si lebih kecil berdiri, mengambil duduk di atas pangkuan Johnny kemudian melingkarkan tangannya pada leher si besar yang sedang bersandar pada sofa.
"Kau mabuk Tae."
Taeyong menggeleng, "Johnny, jadilah kekasihku." Jemari lentiknya mengelus tengkuk Johnny.
Johnny tertawa renyah. "Kau menyatakan perasaanmu?" Tangan besarnya beralih memegang pinggang Taeyong.
Taeyong mengangguk. "Kiss me, kiss me until I can't breath! Kiss me Seo mppth—"
Bibir tebal Johnny mencium bibir tipis makhluk kecil di hadapannya. Melumat, menghisap, menjilat dan menggigit bibir tipis itu. Ciuman mereka semakin panas ketika Johnny memasukan lidahnya ke dalam rongga mulut Taeyong. Lidah mereka saling membelit. Tangan Taeyong menurunkan tangan besar Johnny yang ada dipinggangnya menuju bokongnya.
"M-nghh!!"
Johnny meremas bokong sintal itu. Taeyong mendekatkan tubuhnya pada Johnny kemudian meremas bahunya. Nafasnya sudah putus putus. Johnny melepaskan ciuman itu, bibir tebalnya menelusuri rahang Taeyong dan berakhir di leher mulus Taeyong.
"H-ahh! Johnnyhh~"
Tangan besar itu menelusup ke dalam baju kebesaran Taeyong, mengusap punggungnya dan meremas pelan pinggangnya. Bibir Johnny meninggalkan tanda merah di leher Taeyong. Jemari itu membuka kancing baju kemeja Johnny. Mengusap dada bidang Johnny dan turun ke perut berotot Johnny.
Bokong Taeyong menyentuh benda pusaka milik Johnny di bawah sana.
"K-keras sekalii." Ucapan Taeyong terdengar seperti rengekan bagi Johnny.
Tangan besar itu membuka kaos yang di gunakan Taeyong dan langsung memeluk pinggangnya. Mulutnya menghisap nipple pink milik Taeyong.
"Nnhh!" Tangannya meremat surai hitam Johnny dan menekan kepala Johnny. Tangan besar satunya mengusap punggung nulus Taeyong. Benda tidak bertulang milik Johnny terus terusan memutar di nipplenya, membuatnya menggelinjang dan bokongnya semakin menekan little Johnny di bawah sana.
Johnny melepaskan kegiatannya. Membanting tubuh Taeyong untuk berbaring diatas sofa. Tangan besar Johnny membuka celana dalam Taeyong dengan satu tarikan. Johnny melepas kemejanya, disela melepas kemejanya telapak kaki kecil Taeyong menekan little Johnny. Johnny menyeringai.
"Kau nakal sekali." Si kecil terduduk dan melepaskan zipper celana Johnny dengan tergesah. Menurunkan celana Johnny dan ketika benda tumpul itu terpampang di hadapannya, tanpa ragu mulut kecilnya langsung melahap kenjantanan Johnny.
Tangan besarnya mengelus kepala Taeyong. Pinggulnya maju mundur mengoral mulut Taeyong. Desisan keluar dari mulut Johnny.
"Shh.." Mulut Taeyong masih bekerja. Menghisap kepala penis Johnny dan memainkan lidahnya di lubang pipis Johnny, mata bulatnya menatap Johnny dari bawah. Menggoda si besar.