Gelap yang meretakkan

3 1 0
                                    

"Baru kemaren rumor baru, sekarang udah ada aja rumor lagi. Tuh cewek kegenitan banget sih?"

Banyak berbisik-bisik kembali pada saat waktu ia mendapat rumor yang menyeleneh tetang Sarah untuk pertama kalinya. Sarah benar-benar tidak tahu apa Sarah punya masalah dengan orang itu, ia tidak paham lagi. Sudahlah gadis itu hanya berpasrah, jujur ingin marah tapi belum ditemukan pelakunya, masa iya Icha lagi? dendam sekali adek kelas itu kepadanya.

Gerald yang baru saja datang melihat lagi kerumunan itu, 'Apaan ini? gile tuh orang bener-bener mau cari masalah banget, segitu bencinya tah adekel itu sama Sarah?' berjalan ke kelas hanya menaruh tasnya saja dan masih berdiam diri di kelas bermain ponselnya, yang benar saja di postingan media sosial terdapat rekaman suara disana captionnya "Rekaman suara Sarah, yang memanfaatkan sahabatnya demi kepopuleran dan menikung pacarnya sahabatnya"

Sama saja bohong kemarin dirinya sudah mengancam Icha supaya tidak berbuat aneh-aneh lagi malah jadi ngelunjak, rekaman suara itu Gerald dengar dan putar berulang kali. Satu hal yang bisa dia simpulkan, ini bukan suara Sarah, memang sekali dengar mirip tapi diulang lagi suara gadis itu tidak seperti itu, lebih keras dibandingkan lembut ini terlalu lembut.

"Gerald! tumben bawa tas?! mau sok alim yah lu?!" Teriak temannya.

"Suara lu kayak toa, Ga," ucap Gerald.

"Iya toa buat manggil cewek-cewek cantik, iya kan?" Arga menaikkan alisnya. Tapi malah disambut dengan merotasikan matanya malas.

"Bukan, suara lu kayak Siren Head, tau kan? nah ya itu persis banget."

Ya, itu Arga teman sekelasnya yang sangat heboh, bobrok, petakilan yang mengalahkan dirinya dan urat malunya sudah hilang semenjak SMA, benar-benar lebih parah daripada Gerald sendiri. Arga selaku ketua kelas di kelasnya hanya bisa memberi dia tatapan mencekik,tapi dia masa bodoh, Laki-laki itu berdiri dan ingin keluar kelas tapi dicegat Arga.

"Lu mau kemana lagi? bolos? suatu keajaiban loh lu udah masuk kelas, masa lu pergi lagi sih? bosen gue ditanya guru mulu, lu kemana," cibir Arga.

"Ck, hari ini gue nggak mood ikut kelas."

Laki-laki itu melangkah kakinya menuju tujuannya tanpa seorang pun tahu. Bryan yang kebetulan di luar kelas melihat Gerald berjalan entah kemana, yang pasti kemungkinan terbesarnya dia bolos lagi. Sudahlah Bryan tak mengurus lagi keberadaan Gerald, sudah semasa bodoh dengan orang itu.

Sarah yang melihat anak bolos itu hanya bisa terdiam. 'Itu anak bolos tiap hari kenapa kagak pernah out ya? masa iya pinter doang kagak di out? kelakuan petakilan gitu.'



**

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan, jam pelajaran rata-rata membosankan saat jam segitu, selama 1 tahun sekolah. Gerald saat menuju ke kantin tak sengaja mendengar obrolan percakapan dua cewek di sampingnya, entah kenapa firasatnya mengatakan seperti kenal dengan salah cewek itu.

"Bolos sekali nggak apa lah, santuy paling gurunya bakal masukin buku BK terus udah deh," sahut gadis berambut sedkit ombre.

"Tapi gue takut cuy, nanti kalau gue kena marah gimana? bisa-bisa gue dicoret dari KK terus gue nggak dapet jatah main nanti," ungkap temannya.

"Udah lah kuy kita ke UKS aja, nanti bilang aja sakit," ajak gadis itu.

Gerald cepat-cepat mengikuti kedua gadis bolos itu ke UKS ternyata mereka ambil UKS kelas 12 di lantai atas dan memotretnya secara diam-diam tanpa diketahui. Mereka mempunyai kunci UKS kelas 12, hebat mereka bisa menduplikatnya padahal sekolah bukan punya mereka, pasti dicuri diam-diam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AliveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang