17.Mission Start!

506 41 23
                                    

Cafetaria, 7.06 PM

Victoria menatap makan malamnya dengan tak nafsu, sekali-kali ia mengaduknya dengan tak niat. Reanata tak bodoh untuk bisa menangkap maksud dari sikap aneh Victoria.

"Vic, bisa kita berbicara sebentar?"

Victoria memiringkan kepalanya, lalu mengangguk setuju. Mereka berdua bangkit dari duduknya dan berjalan berdampingan menuju taman belakang sekolah. Sesampainya disana mereka langsung duduk di kursi yang sudah di sediakan.

"Langsung ke intinya saja, apa kau sedang ada masalah?"

"Hah? Tidak kok, yahh---sebenarnya kemarin aku diberi misi oleh kepala sekolah, dan aku ingin mengajak kalian. Tapi..." Victoria ragu, apakah teman-temannya dilibatkan dalam misinya dengan pangeran Athanasius.

"Tapi?.." ulang Rea. Victoria menghela nafasnya.

"Aku takut kalian akan menolak ajakan ku,"

Rea menepuk-nepuk kepala Victoria dengan pelan, sungguh ia bingung para Victoria mengapa ia langsung menyimpulkan seperti itu? Sebagai teman yang sudah menemani Victoria sedari mereka di bumi pasti ia akan ikut.

"Aku ikut, tak masalah. Bukan?"

Gadis dengan surai hitam itu membelalakkan matanya, terkejut? Pasti. Ia tak menyangka jika temannya yang satu ini akan setuju. Masalahnya, Reanata itu terkenal cuek jadi Victoria 'sedikit' kaget.

"Un, terimakasih Rea"

OoO

Besok harinya, pukul delapan kurang lima belas menit mereka ber-10 sudah berada di ruang kepala sekolah. Mr. Aland memberikan instruksi kepada murid-muridnya.

"Jadi, kami hanya harus menyelidiki kasus ini?"

Itu, Gavin teman dari Athanasius. Persis seperti namanya, tatapannya setajam elang dan juga berambut putih. Dia dikenal dengan sebutan 'Elang putih'.

"Sepertinya begitu."

Kalau yang ini, Aaric pemuda tampan dengan sifatnya yang sangat peduli entah pada siapapun, menjadikannya seperti ibu kedua bagi teman-temannya.

"Benar, kalian hanya perlu menyelidiki. Tak perlu sampai memberantas monster-monster itu, namun jika ada keadaan terdesak kalian bisa membunuh monster yang menyerang kalian."

Semua yang ada di ruangan itu mengangguk paham. Felix pemuda dengan surai pirang terdiam dengan mata bosannya. Ia mencoba untuk menghilangkan rasa bosannya.

"Kita akan ke Carbend menggunakan apa?"

Kalau yang itu, adalah Arvind pemuda dengan kepribadian ganda, kadang dia akan menjadi sadis dan kadang menjadi tak tegaan.

"Kalian akan diantar oleh kereta kuda Academy, jadi ayo ikuti aku"

Mr.Aland melangkahkan kakinya menuju ke belakang Academy, diikuti oleh muridnya yang terdiam dibelakangnya. Tak lama kemudian mereka sampai di halaman belakang Academy disana terdapat 5 kereta kuda yang akan mengantarkan mereka ke gurun mestomez .

Satu kereta kuda berisi dua orang, urutannya adalah.

Victoria - Athanasius
Reanata - Aaric
Roseline - Gavin
Victory - Felix
Piya - Arvind

Victoria memantapkan hatinya, ia berharap ia tak menjadi beban saat mereka melakukan penyelidikan.

OoO

Bonus Casting

Bonus Casting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gavin

Aaric

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aaric

Felix

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Felix

Arvind

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Arvind

Latte (bayangin aja rambutnya biru:3)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Latte (bayangin aja rambutnya biru:3)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Secret (Of) Victoria✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang