[4]

655 103 14
                                    

"dejun, kamu di mana sih?" tanya bunda dejun.

"lagi jalan sama hendery, bun. kenapa?"

"kapan pulangnya?"

dejun menatap wajah hendery sebelum menjawab pertanyaan dari bundanya. hendery juga ikut menatap wajah dejun. "kenapa?" tanya hendery.

"bunda nanyain katanya kapan pulangnya" hendery tampak berpikir. "batas waktunya kapan?"

"kata hendery, batas waktunya kapan, bun?"

"kalo bisa sekarang ya sekarang, jun"

"ya udah bun, hendery sama dejun otw" ujar hendery mendekatkan tubuhnya ke dejun agar suaranya dapat terdengar.

.

"kamu langsung pulang, hen?" tanya dejun tak melihat tanda-tanda hendery akan turun dari motornya. hendery mengangkat kaca helmnya dan menggeleng. "aku pulang ya? jangan sakit, makan yang banyak"

hendery mengelus surai hitam kecokelatan milik dejun. wajah dejun seketika memerah dan ia memukul helm bagian belakang hendery. dejun berlari masuk ke dalam rumah sebelum hendery kembali menggodanya.

"assalamualaikum, bunda" dejun melepas sepatunya dan menaruhnya di rak sepatu yang terletak di sebelah pintu masuk.

bunda dejun mendatangi dejun dan menariknya untuk duduk di sofa ruang tamu.

"apaan sih, bun?" tanya dejun. "kamu nanti kalau ayah ngomong, kamu bilang iya aja"

"hah maksudnya?"

"juna, kamu mau lulus sekolah kan? nanti pas lulus sekolah tunangan sama anak temen ayah ya, nanti nikahnya pas lulus kuliah"

"HAH MAKSUD?"

tbc.

stand by me, xiaodery. [on hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang