Aloooo disini ada Celyn dari gugus 68. Taratakdung 2020! Taraktakdung taraktakdung taraktak tak tak dung!»
(GUYSS. Kalian ngerti kaan arti 68. Btw bukan 69 loh, 68 itu ada maknanya:))
Udahlah lewatin. Gak penting!
Btw. Vote and Comment yaa! Supaya Celynn cemunguttt
••
Na Jaemin, anak SMA yang baru naik kelas 12 itu orang yang baik, Baik banget malah. Tapi kalau kalian kenal betul sisi aslinya kalian gak bakal mikir begitu.••
Jaemin berjalan ke kelasnya dengan tergesa gesa karena dia udah telat. Untung saja tadi pas dia di depan gerbang, gerbangnya masih otw ditutup jadi dia ada kesempatan. Salahin sepupunya yang nginep di rumah Jaemin, mana kurang ajar banget. Malem malem, pasang lagu keras banget trus joget joget dan teriak teriak ga jelas sampe tetangga pada kebangun dan lempar sapu ke kaca kamar sepupunya itu. Dan siapa yang rugi? Ya Jaemin lah!.
Sesampainya di depan kelas, Jaemin mengigit bibir bawahnya dengan tangan yang sudah siap mengetuk pintu. Oh ayolah, dia ragu soalnya gak pernah telat dan dia gak mau dihukum kayak orang orang yang biasa telat dan parahnya ini jadwal Pak Sehun, guru terkiller itu.
Jaemin menghela nafasnya.
Tok! Tok! Tok!
"Selamat Pagi. Ma-maaf saya telat"
Pak Sehun tak menjawab, ia tampak membolak balik buku. Pak Sehun menoleh ke arah Jaemin dengan raut wajah datarnya membuat Jaemin sangat gugup.
Pak Sehun mengangguk kecil, "karena kamu cuma telat beberapa detik dan pertama kalinya kamu saya maafin. Cepet sana ke bangku kamu!" Titah Pak Sehun, dan Jaemin bernafas lega dan berjalan sedikit berlari ke arah tepat duduk nya yang ada di tengah tengah.
Tapi,
"Pak. Kok gak adil sih?, Dulu pas saya pertama telat kok dihukum? Kenapa Jaemin gak?. Apa jangan jangan bapak ada apa apa sama Jaemin?" Tanya Han Jisung, selaku Ketua kelas dengan menatap Jaemin remeh.
"Jaga ucapan kamu!. Saya tau semua perlakuan bejat kamu, makannya kamu saya hukum! Supaya kamu jera dan gak berulah lagi!"
Jisung mendengus, ia akui dia memang sering membuat ulah. Jisung menatap Jaemin tajam lalu kembali fokus ke Pak Sehun.
"Jaemin. Kamu ngapain masih berdiri?!"
Jaemin mengangguk kecil. Ia pun berjalan ke tempat duduknya. "Jisung emang gitu. Gausa dimasukin ke hati ya"kata Jeno menenangkan saat Jaemin duduk disebelahnya. Jaemin hanya mengangguk kecil.
Karena kejadian itu atau karena apa, sifat Jaemin jadi berubah. Ia cenderung pendiam dan saat ditanya akan menjawab dengan gelengan dan anggukan.
••
Zrashhhh!!
Hujan mengguyur kota Seoul membuat malam menjadi lebih dingin dan gelap. Dan dibawah derasnya hujan itu ada seorang pemuda berjalan menggenakan jas hujan warna hitam sembari menunduk.
Ia mendongakkan kepalanya saat melihat laki laki berseragam tampak meneduh di depan ruko. Pemuda itu menyeringai, ia menoleh kanan kiri memastikan tidak ada orang dan mengeluarkan pisau yang dia bawa.
Pemuda itu berjalan perlahan dan saat laki laki berseragam itu menunduk, ia melancarkan aksinya dan menusuk perutnya tiga kali perdetik.
Laki laki itu terkapar dengan memegangi perutnya dan batuk berdarah. Ia mendongak menatap siapa yang melakukan ini padanya, "j-akhhh!"
Laki laki itu terkapar tak berdaya kala pemuda yang menusuknya itu kembali menusuknya.
"Terakhir" gumam pemuda itu.
Srek!
Srek!
Pemuda itu menggores nadi dan leher laki laki dihadapannya dalam membuat darahnya bercucuran, namun darah itu mengalir karena terkena air hujan.
••
"Woi!!. Kalian udah denger gak?!"
"Apasih Kyul?! Berisik tau gak!" Tanya Renjun kepada Kyulkyung yang datang datang main teriak.
Kyulkyung memutar bola matanya malas, ia lalu menatap murid lain yang menatapnya dengan tatapan bertanya tanya.
"Ketua kelas kita!. Dia ditemukan ngambang di sungai. Terus banyak luka tusukan di tubuhnya!. Ishh merinding gue" ujar Kyulkyung seraya mengelus tengkuknya karena bulu kuduknya berdiri.
"SERIUSAN LO?!"
••
Pertama pertama mah biasa aja. Brutalnya nanti ko:)
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO SIDES • Nomin
Mystery / ThrillerSetiap perbuatan pasti ada tujuannya kan? ..... [THILLER]