Malam ini Stella mengorbankan waktunya untuk datang ke Panthous milik Brian. Ia datang lebih dulu sebelum pemiliknya datang, menyiapkan makan malam dan berkali-kali melatih dirinya agar bisa membicarakan hal yang harus bisa ia tuntaskan hari ini. Ia yakin saat dirinya menyiapkan makan malam untuk Brian, setidaknya Stella bisa mengatakannya secara perlahan agar Brian tidak terlalu kejam kepada Sam dalam menangani kasus yang sedang di tanganinya.
Stella yang pada awalnya sibuk untuk menatan sajian makan malam yang sudah ia siapkan di atas meja, seketika saja terhenti saat ia merasa bahwa seseorang kini tengah memeperhatikan dirinya. Benar saja, Brian telah datang. Pria itu hanya diam menatap Stella dengan wajah penuh tanda tanya.
"Aku tidak tau kalau hari adalah hari yang spesial." Brian mulai mendekat saat Stella telah menyadari keberadaannya. Ia meletakan tas kerjanya ke sembarang tempat dan langsung saja duduk di meja makan.
"Tidak ada hal yang spesial, aku hanya ingin berkunjung. Aku rasa kau pasti akan lapar setelah pulang bekerja, jadi aku memasakan makan malam untuk mu." Stella tersenyum pelan, dengan lihainya ia menyiapkan makanan tersebut di atas piring Brian yang berhasil membuat pria itu tersenyum kagum menatapnya.
"Kau tidak menaruh racun di makanan ku?"
"Hah?"
Stella terhenti, ia terkejut saat Brian mengatakan hal yang tidak masuk akal seperti itu. Untuk apa juga ia menaruh racun di dalam makanan Brian, dari pada membeli racun yang mahal lebih baik ia membeli lakban untuk menutup rapat-rapat mulut sadis Brian itu.
"Kau yang memakannya duluan, aku akan menunggu selama 1 jam untuk memastikan makanan itu tidak beracun." Brian kembali beranjak, mendorong piring yang sudah Stella sajikan dan menyodorkannya kepada Stella.
"Brian, aku tidak akan melakukan hal gila seperti itu!" Kesal Stella, ia dengan kasar menyendokan makanan tersebut dan membawanya ke dalam mulutnya.
"Aku tau, aku hanya ingin kau juga ikut makan. Kau pasti belum makan karena menungguku." Brian mengambil bagiannya sendiri, ia hanya ingin menggoda Stella saja. Dan entah mengapa Stella terlalu menganggap serius perkataannya.
"Bagaimana kau bisa tau makanan favoritku?"
"Bagaimana aku bisa tidak tau, setiap kali kita makan bersama kau selalu mengatakannya."
"Akh. . . Benarkah?"
Stella diam, tidak sulit baginya untuk mendapatkan informasi tentang Brian. Ia tidak perlu melakukan survei dan melakukan stalking seharian seperti yang biasa ia lakukan ketika sedang mengaggumi seseorang. Ketika bersama Brian, pria itu akan dengan sendirinya mengatakan apa saja yang ia sukai dan tidak ia sukai, bahkan Stella sampai bosan mendengarnya.
"Brian, aku melihatmu tadi pagi di rumah sakit tempat ku bekerja."
"Kau melihatku, tapi kenapa tidak menyapa ku?" Brian masih tetap fokus pada makanannya, ia hanya melirik sesekali ke arah Stella.
"Aku melihatmu dari jauh. Apa kau yang menangani kasus itu?"
"Tentu saja, memangnya untuk apa aku datang kesana jika bukan untuk menangani kasus itu."
Bodoh, padahal Stella sudah menyusun perkataan apa saja yang harus ia katakan kepada Brian. Selalu saja jika Stella memiliki niat terselubung kepada Brian, ia selalu sulit untuk mengungkapkannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love [COMPLETE]
Truyện NgắnBukan tentang seberapa besar cinta kita padanya, tetapi seberapa jauh kita mengenalnya. Bukan tentang seberapa banyak kita menyukainya, tetapi seberapa lama kita bisa mempertahankannya. Love - Hate it's not same But... Love - Hate it's a reason t...