+++

2.1K 177 58
                                    

Menyirami tanaman di halaman depan, seungmin tersenyum dan mengelus perutnya saat merasakan bayinya menendang pelan. Kembali melanjutkan kegiatannya, seungmin menatap bunga mataharinya yang tumbuh menjulang tinggi

Tak terasa memang, bunga mataharinya ini seungmin tanam bersamaan dengan hari dimana ia mengetahui ada kehidupan baru di perutnya. Tepat hari ini, umur kehamilannya dan si bunga matahari adalah 4 bulan

Selesai menyirami tanaman, seungmin masuk ke dalam rumah dan menuju halaman belakang dimana anak anaknya sedang bermain. Terlihat disana, si kembar sedang bermain lempar tangkap bola

Mendekat, seungmin duduk di ayunan yang tak jauh dari si kembar bermain. Menggerakan ayunan dengan pelan, seungmin mengelus dan mengajak bayinya mengobrol

"Adek sehat sehat ya di dalem, nanti kalo adek udah lahir adek bisa ikut main bola juga bareng kak haejin, kak jamjam sama kak jinseung"

"Adek pasti seneng banget nanti, karena kakak kakak bakal sayang sama adek. Kita semua nunggu adek, buna sama ayah bahkan udah siapin nama buat adek loh"

"Buna sayang adek, jangan nakal ya di dalem sana"

Mengecup tangannya, seungmin lalu menempelkan tangannya yang ia kecup pada perutnya. Memberikan bayinya sebuah ciuman. Setelahnya seungmin kembali menonton si kembar yang kini bermain

Menoleh saat mendengar suara ponselnya, seungmin melihat siapa nama kontak yang telah menelponnya itu dengan senyuman. Mengangkat panggilan itu, seungmin mulai berbicara. Senyum tak pernah hilang dari bibirnya selama ia berbicara dengan orang di sebrang

"Hm? Kapan? Besok? Oke, aku tunggu ya"

Mematikan sambungan telpon, seungmin masuk ke dalam rumah dan mulai menyiapkan makan malam. Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore dan itu artinya hyunjin akan pulang 1 jam lagi

Memakai apron, seungmin mulai sibuk dengan kegiatan memasaknya.

"Bunaa"

Menunduk saat haejin memanggilnya, seungmin mengecilkan api kompor dan menyamakan tingginya dengan haejin. Menatap paras anaknya yang begitu mirip dengan hyunjin

"Kenapa, sayang?" Tanya seungmin. Tangannya mengelus rambut hitam haejin

"Aku tadi jatuh, sakit.. huuu"

Menunjukkan luka pada sikunya, haejin mulai menangis karena rasanya begitu sakit dan perih.

Melihat luka haejin, dengan segera seungmin mendudukan anak sulungnya itu di kursi lalu mengambil kotak obat. Dengan hati hati seungmin membersihkan luka haejin

"B-buna.. sakit"

Dengan lebih pelan, seungmin membersihkan luka haejin lalu mengoleskan obat merah dan terakhir menempelkan plester luka bergambar beruang kartun kesukaan si kembar.

Setelahnya seungmin mengecup plester luka haejin

"Cepet sembuh haejinnie"

Memberikan ciuman di kedua pipi haejin, seungmin lalu menyuruh haejin untuk pergi mandi. Kembali melanjutkan kegiatan memasaknya, seungmin merasakan ada yang memeluknya dari belakang

"Kok udah pulang? Kan ini belum jam lima, kamu juga biasanya sampe rumah jam enam"

"Kerjaan aku lebih cepet selesain, makanya bisa pulang awal. Aku kangen kamu sayang huhuhu"

Mengeratkan pelukannya, hyunjin mencium bahu seungmin. Ia begitu merindukan istrinya ini, padahal tak ada 24 jam mereka berpisah

"Jinnie bau, mandi dulu sana"

ʟᴇᴍʙᴜʀ【Hyunmin】✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang