Chapter 1

52 1 0
                                    

NGRASA GAK SIH WATTPAD SEKARANG SEPI? :(

•••

Bisa menikah dengan orang yang dicintai memang salah satu impian semua orang. Tapi kini, impian Risha telah hilang, hilang seperti penghapus yang dipinjam teman.

Risha membayangkan, betapa indahnya jika dirinya bisa menikah dengan Idolanya yang tampan dan dia cintai sepenuh hati. Bukan malah menikah dengan pak tua yang selalu membuatnya darah tinggi!.

"Risha! ngapain kamu disitu?! mau bunuh diri kamu?"

Risha menoleh ke arah sumber suara, tepatnya dibelakangnya. Risha yang sebelumnya asik melamun, disadarkan oleh orang yang berada dibawahnya.

"Ngapain kamu tengah malam duduk di pembatas balkon? mau dikira kunti kamu?" Algo bertanya mengejek.

"Ya terserah gue lah mau ngapain, urusan lo apa? Awas!," Risha yang awalnya duduk dibalkon pun menyuruh Algo menyingkir agar dia bisa melompat turun kedalam rumah. Tapi bukannya Algo menyingkir, dia malah sengaja menghalangi Risha untuk turun.

"Minggir lo! atau gak gue lompat keluar beneran nih!," jawab Risha, terkesan menakut-nakuti.

"Lompat aja, toh yang rugi kamu sendiri," Algo melipat ke dua tangannya, memasang wajah tidak peduli dan siap menyaksikan.

Risha yang merasa tertantang, menunjuk Algo "Dasar pak tua! lo mau jadi duda hah?, mana ada yang mau sama duda tua kayak lo!" Risha tertawa sendiri.

"Jangan sok tau, wanita mana yang tidak menyukai saya? kalaupun saya jadi duda, saya bisa memilih calon istri sesuai selera saya," Algo melihat istrinya dari atas sampai bawah.

Risha memincingkan mata, dia tahu yang dimaksud Algo. Kedua tanganya, dengan sigap menutupi bagian tubuhnya yang sedikit menonjol itu.

"Kurang ajar lo!," maki Risha. Dia berdiam sesaat, yang tak lama kemudian sebuah ide muncul dibenaknya.

"Lo jangan nyesel ya, siap-siap aja lo jadi duda tua!" Risha dengan berani melompat turun. Jangan berpikir dia melompat ke luar, Risha hanya melompat turun ke arah Algo yang tengah memasang wajah paniknya. Entah panik karena Risha atau dengan tubuhnya sendiri.

Diluar prediksi BMKG, Risha pikir Algo akan jatuh dan dia sendiri selamat karena tubuh Algo bisa dijadikan alas.

Yang sebenarnya terjadi adalah, Algo dengan sigap meraih tubuh Risha mendarat dengan sempurna. Tubuh keduanya berdempetan satu sama lain, dan dengan sengaja jemari Algo meremas pinggang Risha, untuk memberitahu bahwa tubuhnya itu tidak seberapa.

Risha yang merasa malu pun menepis jemari Algo lalu mendorong Algo menjauh.

"Minggir lo!" bentak Risha.

Algo tersenyum mengejek, ia perlahan menjauh untuk memberi jalan istrinya untuk pergi.

Dengan wajah kesal, Risha pun berjalan kedalam kamarnya, meninggalkan Algo yang entah kenapa bisa berada di wilayah garis teritorialnya.

Lalu ada urusan apa Algo pergi menemuinya? Risha berpikir sebentar sebelum berbalik melihat Algo yang mengekorinya, Ia berniat menanyakan hal itu.

"Ada apa lo nyari gue?" tanya Risha to the point.

"Kamu belum menjawab pertanyaan saya sebelumnya, ngapain kamu nongkrong dipembatas balkon?" Gantian Algo bertanya.

Risha memutar bola matanya, terlihat malas menjawab pertanyaan Algo yang terlalu basi itu. "Yang pastinya bukan mikirin lo!" telaknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY FEEL DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang