Hai.

91 11 3
                                    

Barangkali nanti akan menyenangkan bagiku, membuatkan kamu sarapan dengan menu yang berbeda-beda setiap hari. Membuatkan makanan kesukaanmu yang kamu meminta agar tidak terlalu manis atau terlalu asin, karena kamu tidak begitu suka barangkali. Atau membuatkanmu mie instan dengan permintaanmu tanpa bawang goreng tapi ditambahkan sedikit cabai.

Di manapun kamu sekarang, jaga diri baik-baik.

Aku sedang belajar banyak hal. Belajar menahan amarah, belajar memahami orang lain, belajar memasak meski tidak begitu banyak, belajar mendengarkan pendapat orang lain, belajar tidak egois, dan belajar banyak hal lainnya. Tapi nanti jika masih banyak yang kurang, aku minta kamu yang lengkapi, ya. Aku minta kamu yang mengajari dengan baik, dengan kata-kata yang baik. Mengingatkan juga kalau aku banyak lupa, karena aku sama sepertimu, manusia.

Hidup tidak selamanya baik-baik saja. Nanti kita pasti akan dihadapkan banyak masalah. Aku tidak begitu suka pertengkaran yang menggunakan kata-kata yang tidak baik, saling mencela, atau saling menyalahkan. Bertengkar yang sehat, ya. Jangan memendam apapun, aku tidak mau karena kekeliruanku yang banyak, kamu jadi tidak mau mengobrol banyak denganku. Bicarakan semua hal, jangan ada yang disembunyikan. Kalau kata Alain de Button, "Mencintai seseorang itu memang tidak akan pernah bebas dari rasa frustasi".

Nanti, aku akan selalu suka mendengarkan ceritamu. Cerita masa kecilmu, cerita kenakalanmu dulu mungkin haha, ceritamu dengan mantan-mantanmu, cerita tentang kekesalanmu pada teman, bahkan pada kehidupan. Yang kemudian, kita akan menjalani kekesalan itu sama-sama.

Aku ingin nanti dekat dengan ibumu, dengan ayahmu, dengan saudara-saudaramu. Bisa tertawa dengan mereka adalah hal yang aku nanti-nantikan. Bantu dekatkan aku dengan mereka ya, karena sebelumnya aku pernah menelan banyak luka. Yang tidak ingin kuulangi itu semua denganmu, dengan keluargamu.

Kata ibuku, doa dia masih sama. Semoga aku dipertemukan denganmu, laki-laki yang bisa menggantikan posisi ayah. Tapi aku tidak menginginkan kamu seperti ayahku, karena kamu tidak akan bisa. Jadilah versi dirimu sendiri, yang terbaik. Juga kamu harus tahu, aku nanti tidak bisa seperti ibumu, kasih sayang ibumu itu tidak ada yang menandingi, termasuk aku. Jadikan aku yang kedua, enggakpapa, asal setelah ibumu, bukan yang lain.

Semoga kita cepat bertemu, beberapa tahun lagi, semoga paragraf pertama ini bisa aku lalui, dengamu.

Riuh RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang