be nice✨
***
Pukul 06:45 pagi. Keira menelusuri koridor SMA Cendana dengan sebotol yogurt buah di tangan kanannya. Pagi ini Keira harus diantar pak Egi--supir keluarga Keira-- disebabkan Angkasa sedang melancarkan sirkulasi pendekatan dengan gebetan barunya.
Dengan rambut yang diikat satu, gadis itu berbelok arah barisan kelas XI. Setelah meletakkan ranselnya di bangku kelas, Keira kembali keluar kelas. Mengingat pesan yang ia terima dari Ghea--ketua ekstrakulikuler mading-- subuh tadi, yang meminta Keira untuk mengecek artikel baru yang akan di publish minggu ini di mading utama SMA Cendana. Memang Keira merupakan salah satu Anggota ekskul mading sejak kelas X, dan pasalnya, si ketua ekskul tidak dapat hadir hari ini. Mengharuskan Keira melaksanakan amanah yang diterimanya langsung dari sang ketua.
"Hem..hem..hem..." Keira bersenandung kecil mengikuti nada reff dari lagu I Still Love You yang dibawakan oleh The overtunes Sambil terus membalik tiap lembar artikel, mengecek apakah ada kesalahan dalam penulisan, penyampaian kata atau kualitas gambar yang kurang baik.
Duggg...
Suara hantaman dari pintu yang sengaja Keira biarkan terbuka mengambil atensinya dari artikel. Sebuah bola basket menggelinding masuk ke dalam ruangan setelah terantuk kusen pintu. Seorang laki laki dengan simbol kelas XII masuk menunduk berusaha meraih bola basket yang masih bergelinding.
"Sorry" katanya saat sudah berdiri tegak, kini bola basket tadi sudah berada di genggamannya
Mata hitam itu kembali menatap Keira.
Keira tidak lupa siapa laki laki ini, kak Fabian, itu kata Risa saat mereka di perjalanan pulang kemarin. Wajah itu memang tak asing di SMA Cendana. Namun kini Keira baru menyadari, Fabian adalah kakak kelasnya.
"Iya.." Keira mengangguk setelah berhasil mengedipkan matanya
Fabian juga membalasnya dengan anggukan, kemudian pamit melangkah keluar dari ruangan.
Punggung tegap itu...
Kembali menjadi pusat perhatian Keira.***
"Sa, lo tau nggak ada yang naksir Keira?" Risa membuka percakapan
Jam istirahat kali ini mereka berada di satu meja yang sama. Mereka bertiga. Keira, Risa, dan Angkasa. Sudah bukan hal yang asing lagi melihat ketiganya dekat di sekolah sebab kedekatan mereka sudah terpampang sejak mereka MPLS.
"Bukannya emang banyak yang naksir ini bocah? Cuma dianya aja yang sok jual mahal" kata Angkasa yang menancapkan garpu pada baksonya. Sedangkan Keira sama sekali tak menggubris.
"Lho nyhangkha ngg-hak..." Risa yang sedang mengunyah tetap berusaha berbicara "Kak Fabian, XII IPA 1!" kata Risa dengan bersemangat setelah berhasil menelan potongan siomaynya
Angkasa mengerutkan dahinya "Wakil kapten basket?"
Pantes tadi pagi bawa bola basket.. gumam Keira dalam hati atas ucapan Angkasa
Risa mengangguk cepat
"Nikmat banget ya ngomongin orang sambil makan?" Celetuk Keira menyindir
"Orang yang diomongin di depan kita kok, aman dong" balas Risa
Angkasa terkekeh
"Anak mana yang lo anter tadi pagi?" Pertanyaan dari Risa untuk Angkasa kembali membuka cerita baru
"SMA sebelah, Panca Karya" Angkasa tidak perlu heran darimana Risa tahu
"Cakep nggak?"
Angkasa melepaskan sendok dari tangannya "Sejak kapan cewe gue nggak cakep?" Laki laki itu menaik turunkan alisnya
KAMU SEDANG MEMBACA
CLOSER
Teen FictionJika remaja seusianya gencar tentang pasangan, tidak termasuk untuk Keira. Sudah cukup baginya menjadi penonton setia kisah cinta Angkasa, laki laki yang hobinya kencan dengan gadis berbeda. Berganti dengan gadis satu ke gadis lainnya. Dan sialnya...