Mengapa Kita

671 37 4
                                    

Tringg...

"Oh, hai.. Hari ini kamu datang lagi?" seorang pemuda cantik yang sedang sibuk dengan rangkaian bunganya tersenyum cerah pada orang yang baru saja masuk ke kios bunga miliknya.

"Mm.. iya. Aku ingin membeli bunga, lagi." Orang itu menampilkan deretan giginya yang rapi.

"Seperti biasa?"

"Ya! seperit biasa,"

"Oke,"

Pemuda cantik itu adalah Choi Soobin. Dia memiliki kios bunga yang terletak di area pertokoan di daerah Hongdae.

Dan seseorang yang hampir seminggu ini datang untuk membeli karangan bunganya bernama Choi Yeonjun. Seorang mahasiswa di universitas seoul.

15 menit berlalu...

"Yeonjun-ssi, apa kamu ingin menggunakan kartu ucapan?" tawar Soobin yang sudah siap merangkai bunga sesuai permintaan dari pelanggan.

pemuda dengan senyuman semanis gula itu mengangguk tanda menyetujui "Boleh..." ucapnya lagi.

"Siapa nama penerima nya?" tanya Soobin ketika dia sudah sampai menulis pada penerima.

"Choi Soobin!"

"Haa?" pemuda cantik itu membulatkan matanya sempurna dengan sedikit kerutan di dahi nya. Lucu.

"Kenapa?"

"Tidak ada.. Hanya saja nama nya mirip dengan ku," Soobin tertawa canggung

"Bunga itu memang untuk kamu, Soobin."

"Untukku?"

"Ya untuk mu, Choi Soobin-sii"

Yeonjun kembali tersenyum. Senyuman yang membius Soobin, sehingga menciptakan efek panas pada kedua pipinya.  Dia merona!

"Apa kamu sibuk jum'at ini Soobin?"

"A-aku? Mm... Tidak. Memangnya kenapa?"
Pemuda cantik itu bertanya dengan wajah polosnya.

"Mau menemani ku membeli hadiah?"
Tawar Yeonjun.

"Boleh," Soobin tersenyum. Memperlihatkan gigi kelincinya yang membuat Yeonjun tidak tahan untuk tidak mencubit pipi Soobin. Di cubit nya pipi itu gemas, membuat Soobin terdiam karena lagi-lagi karena senyuman itu! Senyuman Yeonjun benar-benar membius.

.
.
.
.
.

Jum'at, Hongdae

"Bagaimana menurut mu, Soobin?"

Yeonjun menunjukkan sebuah gelang couple dengan kombinasi merah dan hijau.

"Cantik," Jawab Soobin dengan antusias

"Oke, aku akan ambil yang ini."

Yeonjun berjalan ke kasir. Membayar benda kecil itu dan tidak lupa membeli sebuah kotak kecil untuk menempatkan gelang couple itu.

"Untuk siapa kamu belikan gelang itu, Yeonjun?" Soobin bertanya sambil menatap kantong plastik yang berada di tangan Yeonjun.

Ah ya, mereka sudah memutuskan untuk memanggil nama masing-masing tanpa embel-embel.

"Untuk seseorang," pria itu mengikuti arah mata Soobin.

"Ooh," tidak ada lagi kata yang keluar dari mulut Soobin. Pria itu asyik melihat toko-toko yang berada di sepanjang jalanan Hongdae.

Soobin melihat kumpulan orang yang mengelilingi busking. Soobin menarik pergelangan tangan Yeonjun untuk ikut menyelam diantara orang-orang yang tengah terhanyut dengan lagu yang sedang hits saat ini. Kalau Soobin tidak salah penyanyinya Chen feat punch.

"Kamu menyukai lagunya, Yeonjun?"

"Ya, aku menyukainya"

"Soobin, aku rasa aku harus pergi. Aku memiliki janji dengan seseorang,"

Yeonjun meminta izin pada Soobin, dan dia hanya mengangguk tanda mengiyakan.

Yeonjun berlalu dari hadapan Soobin. Setelah punggung Yeonjun menghilang raut kekecewaan tampak jelas di wajah Soobin.

Dia tahu Yeonjun memiliki seseorang yang disukainya. Tapi Soobin tidak bisa mencegah perasaannya. Yeonjun memang tidak pernah bercerita tentang dirinya lebih jelas, tapi Soobin pernah tidak sengaja melihat Yeonjun mencium bibir seorang gadis.

Namun perasaannya sudah tumbuh sebelum ia sempat mengetahui kebenarannya. Tentang sikap Yeonjun yang selalu baik padanya, kata-kata manis yang keluar dari pria itu, kunjungannya yang hampir setiap hari selalu Soobin nantikan. Tapi pada akhirnya Soobin tahu bahwa Yeonjun sudah memiliki kekasih.

Lalu apa arti kebaikan Yeonjun selama ini?
Apakah Soobin selama ini hanya berangan-angan tentang perasaannya?

Cinta benar-benar sulit di tebak!


"Soobin.. Aku membelikan kopi untuk mu hari ini,"

Soobin termenung menatap pria itu diambang pintu kiosnya dengan berbagai pemikiran, tentang angin apa yang terus menerus membawa Yeonjun datang menemuinya.

Tapi sekali lagi, Soobin tak bisa menghindar. Dia terlanjur menyukai pria tampan itu hingga membiarkan senyum menyelimuti lukanya.

"Terima kasih, Yeonjun.." Soobin tersenyum saat menerima gelas kopi dari tangan Yeonjun.

Biarkan seperti ini..
Biarkan hatiku benar-benar hancur agar bisa melepaskan Yeonjun dan memulai kembali hidupku..



Aku t'lah tahu kita memang tak mungkin
Tapi mengapa kita selalu bertemu..
Aku t'lah tahu hati ini harus menghindar
Namun kenyataan ku tak bisa
Maafkan aku, terlanjur mencinta

Senyuman itu..
Hanyalah menunda luka
Yang tak pernah ku duga..
Dan bila akhirnya Kau harus dengannya
Mengapa kau dekati aku..

Song;
Mengapa Kita#Terlanjur Mencinta













Aku lagi bucin ama ini lagu 😭 terutama kalau yang nyanyi itu Lyodra, ngena banget dong 🤧🤧


Choi Soobin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang