[O.12]

229 40 8
                                    

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Malam ini Seungmin benar-benar tak bisa tidur, ntah lah , apa karena dirinya terlalu bersemangat sehingga sel darah nya meletup-meletup dan tidak bisa tenang? oke itu cukup   menyeramkan.

Sudah hampir pukul sepuluh malam dan Seungmin akan pergi sebentar lagi. Ia tidak akan merayakan ulang tahun di waktu yang tepat, bukan jam dua belas malam ia akan merayakannya, tetapi jam tiga subuh setelah sampai ditempat. Bersama Chan tentunya.

Karena Seungmin tidak bisa tidur jadi ia memutuskan untuk kedapur , membuat minuman hangat dengan rasa gembira yang luar biasa tak pernah ia rasakan.

feels like i'm not.

Something different and that's him.

Tok..tok

Senyumnya semakin mengembang, Seungmin berjalan kearah pintu. Membuka pintu dengan perasaan yang sangat amat begitu senang, kalian ingat kan kalau Seungmin akan pergi dengan Chan?

Menjadi manusia sesungguhnya untuk pertama kalinya, ia harap semuanya berjalan lancar... kuharap juga begitu..

"Kak C--F--Felix?" Seungmin terkejut melihat kedatangan Felix , bukan Chan.

"Haii Min!"

Senyuman diwajah Seungmin luntur, aura kuning cerah dengan senyuman kini berganti menjadi merah gelap penuh rasa marah dan benci-- ah tidak hanya kesal.

Seungmin yakin akan hal itu. Tanpa bicara Seungmin langsung menutup pintu dengan kasar membuat Felix bingung.

Seungmin kembali kedalam , menulikan pendengarannya dari Felix yang terus-terusan mengetuk pintu rumah sambil memanggil namanya. Sungguh Seungmin merasa bodoh.

Jika waktu itu ia bisa mengendalikan emosinya, pasti sekarang ia masih bisa mencari tahu tentang kebenaran Felix yang membunuh Chan.

Sayangnya pilihan Seungmin sudah bulat, ia masih menganggap Felix sebagai pembunuh.

Seorang adik yang membunuh kakak nya sendiri.

ᴍ ɪ ꜱ ᴇ [ ʀ ʏ ]

Ugh! Felix terlalu berisik, Seungmin tidak[ kuat, padahal Felix tau Seungmin tidak suka kebisingan dimalam hari.

Seungmin adalah salah satu tipe orang yang tidak begitu menyukai kebisingan di malam hari. Dirinya berbalik, membuka pintu yang menampakkan Felix dengan wajah leganya.

"Apasih, ganggu tau gak!?"

"Lo kenapa sih Min?"

"Gue gak kenapa-napa, pulang sana."

"Jangan bohong,"

Seungmin memghela nafas "Mending lo pulang Lix" setelah itu Seungmin menutup pintu rumahnya lagi, namun tak bisa karena ditahan oleh Felix.

"Lo marah sama gue?" tanya Felix.

"Gak, udah mending lo pulang udah malem" dan lagi-lagi Pintu yang ingin Seungmin tutup tertahan karena Felix.

"Then tell me!"

"jUST GO!" Felix cukup terkejut sekarang. ia belum pernah mendengar Seungmin berteriak ke arahnya, tepat didepan mukanya, sama sekali belum pernah.

"Lo kenapasih?????" Tanya Felix Frustasi

"Mending lo pulang deh Lix, ganggu tau gak!?"

" Oke tapi kasih tau dulu lo nya kenapa Kim Seungmin" Felix menahan tangan Seungmin, membuat Seungmin langsung menepis tangan Felix kasar.

"Gue ada masalah sama lo ya?" lanjutnya.

"Pergi.."

"Lo lagi buat video prank ya?"

"Mending lo pergi sebelum gue panggil Pak Jeon"

Sungguh Felix tak mengerti apa yang terjadi dengan Seungmin. Felix yakin pasti Seungmin tengah mengerjai dirinya bersama yang lain.

"Didalem ada Yeji sama yang lainkan? YEJI! HYUNJIN!" Kaki Felix melangkah maju untuk masuk kedalam , tetapi ditahan oleh Seungmin. Seungmin mendorong bahu Felix , tak mengijinkan pemuda itu masuk.

"Let me in! YEJI! HYUNJIN"

"Shut up!"

"The hell just wrong with you, stop pranknya Kim Seungmin"

"Seharusnya gue yang blang gitu, stop! , berhenti dan bilang kalau itu semua gak bener" raut wajah Felix berubah kebingungan.

"Maksud lo? Apa yang gak bener dan apa yang bener?"

"Bilang kalau lo bercanda kalo lo bunuh kak Chan"

"Kapan gue bilang kayak gituuu Min!?" Ucap Felix " I never said that!"

"Tapi kenyataannya lo bilang kayak gitu!"

"Kapan!!" Felix menggerang frustasi, ia tak ingat dirinya berkata seperti itu.

" Empat hari yang lalu! taman belakang FK!! masih gak inget?!--"

"-Lo bunuh kak Chan cuma karena lo iri sama dia, lo bilang ke gue kayak gitu, dan lo masih gak inget???" lanjut Seungmin.

Felix terdiam, mengusap wajahnya gusar "Oke, empat hari yang lalu gue emang kesana , tapi gue gak ke taman belakang dan gue emang iri sama Kak Chan karena dia dapat perhatian lebih dari ortu gue, tapi masalah bunuh kak Chan gue--- gak pernah kepikiran"

"Kenyataannya lo iya! akting lo bagus banget ya, ngebuat seakan-akan lo ga ngelakuin itu semua"

Seungmin menatap tajam ke arah Felix, membuat yang ditatap mengehela nafas.

"Just go Lee Fe Lix"

Seungmin berbalik setelah mengatakan semuanya, ketika mau menutup pintunya-lagi, ia mendengar Felix mengatakan sesuatu..

"Oke, Oke, gue bakal pulang, gue gak tau gue ada masalah apa sama lo tapi inget.. inget kalau gue gak akan pernah ninggalin lo, gue bakal ada buat lo sekalipun lo benci sama gue"

Brak

"Dan gue bakal minta maaf atas kesalahan gue sama lo Min, apapun itu, karena waktu gue disini udah gak lama" lanjut Felix dengan suara pelan lalu segera meninggalkan area rumah Seungmin.

"Dan gue bakal minta maaf atas kesalahan gue sama lo Min, apapun itu, karena waktu gue disini udah gak lama" lanjut Felix dengan suara pelan lalu segera meninggalkan area rumah Seungmin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai! udah mau deket Chap terakhir aja...

Chap ini agak panjang soalnya ada konflik, gak nyambung sih.. tapi ya... gak apa lah kali kali. konflik nya juga ga nyambung ya?

how you guys goin ji? aku gak bisa bahasa inggris jadi tolong maklumi, dan aku buat cerita ini ngalir aja dari pikiranku..

see yaaa..

ᴍɪꜱᴇʀʏ √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang