[O.17]

258 23 9
                                    

Until now, i'm standing here.. with you........... Until the end.............
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

"my great fear is losing you, because that memory is always imagined ..."

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Ditengah perjalanan, entah mengapa terasa sedikit kosong, waktu sudah menjelang malam. Langit menjadi gelap perlahan. Sinar dari kendaraan yang lewat membuat bidikan yang bagus untuk difoto sekedar memberi tahu betapa bagusnya jalan dikota ini ketika malam hari.

Suara bising kendaraan dan dengkuran halus milik Seungmin beradu di telinga Chan. Gandengan tangan mereka yang begitu erat seakan tidak akan pernah lepas.

Pak Jeon berbelok, mengganti rute menjadi semakin jauh agar tidak terkena macet, sadar saat mobil beberapa jauh didepannya mulai memelankan laju seakan memberi tahu bahwa ada yang tidak beres.

Sebuah cahaya terang mulai mendekat. Chan menarik tubuh Seungmin, melindungi di dalam kukungannya membuat yang lebih muda risih dan ingin menjauh tetapi ditahan.

Gelap. Semua terasa gelap dan sakit.

ᴍ ɪ ꜱ ᴇ [ ʀ ʏ ]

Felix tergesa-gesa, menarik kopernya keluar dari bandara. Dirinya benar-benar panik.

Ia langsung mencari taksi dan segera pergi dengan perasaan sedih, khawatir , kesal dan marah pada dirinya sendiri.

Life will eventually become a memory
Even the painful moments are memories
Why did I not know?
Why did it hurt?
No no no no
Smiling with a drink in hand
I can talk about it now
Since I was young then,
That was then
That was then

Tidak menyangka kalau hal itu lebih cepat dari dugaannya. Ia kira mereka akan berbaikan dan menjalani semuanya sampai tua nanti.

Oh, Felix juga tidak sendiri, sudah lama ia ingin memperkenalkan-nya pada teman-teman disini. Ia bersama sang kekasih, Tunangannya, Seo Changbin.

My insensitive heart, yours too
That's right, that was one time
Just a moment to blame myself
To blame you for having loved you

It's so strange to me
How emotions can change in an instant
I love you. No, I hate you
My heart isn't supposed to be like this
That's enough

Changbin tak kalah khawatir, selain karena teman dekat Felix, namun karena Felix sendiri. Tunangannya ini tidak boleh terlalu lelah. Felix mempunyai penyakit, Felix tidak boleh lengah sekalipun.

"Lix, santai oke? dia bakal baik-baik aja." Changbin tengah menenangkan Felix, dengan keadaan lesu karena ikut berlari mengejar Felix.

Dada Felix naik-turun, nafas terengah-engah. Keringat kian menurun melewati pelipis hingga kelehernya.

Life will eventually become a memory
Even the painful moments are memories
Why did I not know?
Why did it hurt? No no no no
Smiling with a drink in hand
I can talk about it now
Since i was young then,
That was then
That was then

Changbin memberi botol minuman yang ia bawa dan obat untuk Felix dan diterima dengan cepat.

"Tenang oke? kalau kamu panik berlebih juga yang ada kamu ikut-ikutan diranjang rumah sakit."

ᴍɪꜱᴇʀʏ √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang