Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Namanya Taekhyun. Orang yang akan sering aku ceritakan disini, tinggi, tampan, berkulit putih susu dan teramat Bad Boy. Untuk perempuan selevel ku, Taekhyun termasuk dalam nominasi Bad Boy karena sikapnya yang yaahh. Nakal, Perokok, Suka Alkohol, Ngomong kotor tapi Taekhyun bukan termasuk laki-laki brengsek yang suka memainkan perempuan.
Dibanding sahabat-sahabatnya, Taekhyun terkenal lebih kalem dan banyak diam. Ia tidak suka dengan laki-laki yang kasar terhadap perempuan. Karena itu, Taekhyun punya nilai plus sendiri diantara kaum Hawa.
Jangan bilang laki-laki bad boy seperti Taekhyun tidak memiliki penggemar. Jawabannya sangat banyak, bahkan mengantri untuk sekedar diantar pulang oleh Taekhyun.
Dan aku. Hanya perempuan biasa, terkesan nerd malah. Tidak aktif di organisasi mahasiswa seperti Taekhyun dan sahabat-sahabatnya pun mahasiswi cantik penggemar Taekhyun. Aku hanyalah perempuan sederhana yang tidak suka dengan keributan apalagi keribetan.
Aku dan Taekhyun sudah berpacaran hampir tiga bulan. Masih pasangan baru dan masih hangat dibicarakan oleh mahasiswa bahkan dosen dikampusku. Pasalnya, kami adalah pasangan yang saling berkebalikan.
Aku orang yang tidak banyak berbicara, sedangkan Taekhyun adalah orang yang hobi berbicara. Para dosen mengenal Taekhyun dengan sebutan "si air terjun" karena jika Taekhyun sudah berbicara, maka akan terus mengalir serta mengundang sorak mahasiswa lain di kelasnya. Kebanyakan dosen malas untuk berhubungan dengan Taekhyun.
Aku, sudah beberapa kali aku menolak dengan halus tawaran dosen untuk menjadi asistennya, membantu mengajar. Taekhyun melarangku berhubungan dengan dosen-dosen itu, karena mereka adalah dosen laki-laki dan masih muda pula.
Pertemuan pertamaku dengan Taekhyun dimulai sejak awal masuk Universitas. Kami satu kelompok Ospek saat itu. Hari itu kebetulan Taekhyun lupa membawa buku tulis untuk Ospek dan aku kebetulan membawa dua buku untuk jaga jaga.
Dengan senang hati ia menerima buku dariku, berterimakasih sambil tersenyum manis kemudian melanjutkan mencatat materi yang diberikan kakak pembimbing. Sejak itu, aku dan Taekhyun jadi sering berinteraksi. Bisa dibilang, Taekhyun adalah teman pertamaku saat masuk universitas.
Karena kami adalah orang yang saling berkebalikan. Aku yang pendiam dan Taekhyun yang sepertinya memang orang yang banyak bicara, interaksi kami berjalan lancar dan semakin lama aku merasa sefrekuensi dengan Taekhyun.
Sampai saat Ospek lalu aku dihukum dan dibentak habis-habisan karena menggunakan lift untuk naik ke aula lantai 4, Taekhyun yang duduk tak jauh dari aku berdiri karena dihukum ikut bangkit. Aku tidak tau apa yang ia lakukan awalnya, ia dengan santainya berjalan kedepan dan ikut berdiri disampingku. Kakak pembimbing yang melihat itu langsung membentaknya, suasana yang awalnya tidak enak semakin panas.
