"Adekkkkk!!! Itu Taekhyun udah nungguin!! Cepetan dikit kenapa?!"
Aku bergegas memasukkan barang-barangku kedalam tas, memasang kaus kaki dan memakai sepatu ketika mendengar teriakan Bang Minho dari bawah
Taekhyun yang tampaknya sedang berbincang dengan Bang Minho ketika aku turun melayangkan sebuah senyuman dan lambaian tangan padaku. Lantas kami berdua pamit ke Bang Minho.
Ayah dan Bunda tidak ada dirumah. Satu alasan kenapa rumahku selalu sepi jika tidak ada Bang Minho yang sedang liburan.
"Motor kamu yang biasa kemana?" aku bertanya pada Taekhyun ketika melihat kendaraan yang dibawa Taekhyun bukanlah Ronald, Scoopy putih yang selalu dibawanya sejak ospek
"Dipake Baekhyun :( " ujarnya membentuk huruf U terbalik di bibir, aku tertawa pelan menggelengkan kepala.
Kelakuan Taekhyun akhir-akhir ini semakin menggemaskan.
Hari ini cuaca sangat cerah dan bersih, akibat hujan yang mengguyur tadi malam. Aku dan Taekhyun memang biasanya berangkat pagi, menggunakan motor, bercerita tentang apapun diatas motor, menghabiskan waktu sebelum kelas dengan sarapan bersama atau sekedar duduk, bercerita dikantin atau dibawah pohon fakultas Seni.
Sesekali aku ikut bergabung dengan Taekhyun mengerjakan tugas pagi harinya, memberi makan kucing kampus. Tidak setiap hari karena terkadang sudah ada yang duluan memberi makan kucing-kucing itu.
Sesampainya dikampus, setelah memarkirkan motor. Kami berjalan kearah Warung Bi Iyem, langgananku dan Taekyun untuk sarapan.
"Pasangan yang bibi tunggu-tunggu nihh" Bi Iyem menyambut kami dibalik meja tempat ia meracik makanan, tangannya berbungkus handshield, tersenyum ramah.
"Pagi bi.." sapaku dan Taekhyun
Warung Bi Iyem bukanlah warung besar, bahkan belum memiliki toko. Hanya meja dengan kaca yang diletak di jajaran kantin dengan tenda biru besar yang seperti tenda pecel lele. Tapi cita rasa dari Nasi Pecel dan menu makanan disini tidak ada yang bisa mengalahkan
Ranti, anak bungsu Bi Iyem yang masih berusia 5 tahun membantu mengantarkan teh hangat ketika aku dan Taekhyun duduk.
"terimakasih Ranti"
Ranti tersenyum mengangguk, kemudian berlarian ke ibunya. Membantu memberi teh hangat lainnya pada pengunjung
"Kenapa?" tanyaku pada Taekhyun yang memangku wajahnya ditangan, memandang lurus padaku tanpa berkedip
Tersenyum "seneng aja liat kamu akur sama anak kecil" ujarnya, kemudian mengaduk teh hangat didepannya lalu menggesernya kedepanku. Menukar teh hangatnya yang sudah diaduk dengan teh hangat milikku yang belum tersentuh.
"emang kenapa?" tanyaku heran, memangnya aneh kalau aku akur dengan anak kecil?
Bukanya menjawab, Taekhyun malah makin tersenyum kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya. Meminum teh hangat.
"Mikir aneh aneh ya?!"
Taekhyun tersedak, membuatku mengambil tisu dan membersihkan sekitar mulut dan meja akibat teh hangat yang kembali keluar dari mulutnya.
"tuhkan bener mikir macem macem?!"
"Engga ya ampunn" balasnya tertawa, ikut membersihkan tumpahan air di meja. "Umur kamu berapa sih tahun ini?"
"November ini 18" aku menjawab "kan kita seumurannn?!"
Taekhyun lagi-lagi tertawa mendengar nada bicaraku yang sedikit meninggi "yee siapa bilang kita seumurann?" tanyanya balik
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Twin // Baekhyun & Taehyung//
ChickLitPlease save her for me, Baekhyun I love You, Brother