17. Motif Tersembunyi

910 189 10
                                    

Hargailah, karya seseorang.

Jika tidak, berhati-hatilah karyamu juga tidak akan dihargai.

Jika tidak, berhati-hatilah karyamu juga tidak akan dihargai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Heh, diem aja lo. Kenapa sih?" Tanya heejin melihat shuhua yang sedari tadi terdiam.

"Kenapa sih dia?" Tanya jeno kepada heejin.

"Balik dari uks langsung diem. Di kelas aja gak merhatiin pelajaran."

"Fix, kesambet setan lapangan. Atau gak setan uks." Ucap jaemin meyakinkan hati.

"Kalo ngomong sembarangan." Omel heejin.

Shuhua termenung, masih memikirkan perkataan renjun. Setelah renjun berkata seperti itu shuhua langsung berlari meninggalkan ruang kesehatan menuju kelasnya.

"Dia yang salah minum obat, atau gua yang halu sih?" Shuhua bermonolog sendiri.

Heejin, jeno serta jaemin memandang shuhua aneh. "Sumpah serius kayak nya dia beneran kesambet."

"Sua lo gapapa kan serius? Atau perlu gua aduin ke abang Lo?" Tanya heejin sembari mengecek suhu tubuh shuhua, dan ternyata tidak panas sama sekali.

"Ke Indomarket yok, dari pada lo bengong gak jelas." Ajak jeno, sembari menarik lengan shuhua.

Lengan shuhua yang ditarik hanya diam saja, shuhua mengikuti arahan jeno.

"Kalian balik aja, gua ngajak dia dulu." Heejin dan jaemin mengangguk lalu meninggalkan kantin.

"Lo kenapa sih? Tiba-tiba banget kaya gini? Di injek-injek ngebuat lo jadi kaya orang linglung?"

Shuhua masih terdiam, pandangan matanya sangat kosong.

Jeno menolah melihat ke arah shuhua. "Lo mikirin perkataan gua pas dilapangan? Padahal gua tau dari arsa langsung, gua mana tau kalo dia boong."

"Dia bilang, dia cemburu."

"Hah?" Jeno menghentikan langkahnya, masih mencerna perkataan temannya itu.

"Tadi, arsa dateng ke uks. Abis itu dia bilang dia cemburu."

"Apaan sih anjing gua gak mudeng." Shuhua menatap horror ke arah jeno. Setelah itu ia menarik jeno untuk duduk dibangku taman sekolah, lalu shuhua mulai menceritakan apa yang tadi terjadi pada dirinya.

"DEMI APA LO? ARSA NGOMONG GITU?"

Shuhua mengangguk pasrah, kini hatinya sedang tidak tenang.

"Gak mungkin, pasti lo ngarang." Setelah itu jeno mendapatkan pukulan tepat di keningnya.

"Gua bingung lin, tapi panik juga. Tapi gua juga gak tau harus gimana sekarang."

"Lanjutin." Shuhua kembali menatap jeno, tidak mengerti apa yang jeno katakan.

"Maksudnya?"

"Lanjutin, lo pura-pura pacaran aja sama chani. Lo buktiin kalo dia bukan ngomong doang. Bisa aja dia cuma mainin lo doang. Ya kayak jatoh nya lo panas-panasin dia gitu."

5.2 SASARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang