Menanti Waktu?

4 0 0
                                    

Surabaya, 18 Juli 2020

Tidak ada alasan lain, tidak ada tips dan trik lain, selain membaca dan menulis setiap hari, jika ingin menjadi penulis.

Hanya saja..

Hanya saja, alasan-alasan itu selalu ada, untuk tidak melakukannya. Kenapa? Apa karena balita yang masih terlalu muda untuk bisa memahami dan memaklumi kesibukan orangtuanya hingga kadang terasa mengganggu? Hhmm, entahlah. Bukankah balita tidak pernah bermaksud mengganggu? Ia hanya sekedar ingin tahu. Karena sebagai orang dewasalah seharusnya kita mengalah.

Semenjak aku merasa bahwa membaca dan menulis adalah bagian dari kesenangan dan keinginanku, sementara aku juga merasa sangat bertanggungjawab atas perkembangan balitaku. Terlebih aku hanyalah seorang pemula yang masih "part-time".

Bagaimana bisa aku melanjutkan membaca, sementara balitaku menginginkan buku yang kubaca meski sudah kuberi buku lain? 

Bagaimana bisa aku melanjutkan menulis di buku, sementara ia minta dibuatkan gambar pesawat dan gajah, bahkan ia menginginkan buku dan pulpen itu dipegang sendiri oleh tangan mungilnya?

Bagaimana bisa aku melanjutkan menulis di laptop, sementara ia sibuk memainkan mouse, mengangkat dan menurunkan monitor, bahkan turut memencet papan ketik?

Disitulah aku merasa memang harus mengalah.

Menanti waktu saat balitaku tidur.

Asal ibunya nggak ikutan tidur. Hahaha.


Catatan Kacau Calon Penulis BaruWhere stories live. Discover now