Prolog

36 2 0
                                    

P E M B U K A A N

Bissmillah semoga kalian suka sama cerita bobrok 'ku ini, wkwk.

Bissmillah semoga kalian suka sama cerita bobrok 'ku ini, wkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NOVAL STEFANO JANUAR

Cuci mata plus nyegerin diri, wkwk.

Happy Reading.🙌

* * *

Laki-laki itu kewalahan melawan lima laki-laki yang menjadi lawannya, ia tak dapat bertahan lagi karena di serang dalam lingkaran mereka.

Hingga akhirnya pertahan laki-laki itu runtuh, ia tumbang karena tendangan dari belakangnya membuat laki-laki itu tersungkur di aspal dengan cairan putih keluar dari mulutnya.

"Serang lagi bos serang lagi sampe mampus!" seru laki-laki lain di ikuti sorakan ketiga laki-laki lainnya membuat sang ketua semakin gencar ingin menghabisi laki-laki yang kini ia injak punggungnya.

Baru saja ingin menginjakkan atau lebih tepatnya menghentakkan kakinya di punggung lawannya, namun suara teriakan seseorang membuatnya tersentak dan sontak menoleh.

"TOLONG! TOLONG ADA PENJAHAT KELAMIN!" teriak gadis itu sangat nyaring membuat kelima laki-laki itu melotot tajam.

Yang tadinya sang ketua ingin menghampiri gadis yang beraninya mengganggu kegiatannya pun terurung karena warga yang sudah mulai berdatangan.

Sial. Padahal mereka sengaja melakukannya di tempat ini karena yang mereka tahu tempat ini sangat jarang di lalui warga, namun perkiraan mereka salah.

Akhirnya mau tak mau kelima laki-laki itu pun berlari menuju motornya, lantas segera melajukan motor sport mereka dengan kecepatan di atas rata-rata.

Sedangkan gadis itu berlari menghampiri laki-laki yang sudah memejamkan matanya, banyak sekali luka lebam di wajah tampan laki-laki itu.

"Pak-Pak tolongin saya bawa dia ke mobil saya." ucap gadis itu di angguki para warga. Mereka pun membopong laki-laki itu dan memasukkan ke dalam mobil gadis itu.

* * *

Gadis yang kerap di sapa Lea ini tengah menggigit kuku-kuku jarinya gelisah, ia takut orang di dalam ruangan serba putih itu kenapa-napa.

Hingga pintu tersebut terbuka membuatnya tersentak kaget, namun dengan cepat ia menetralkan kembali raut wajahnya dan menghampiri pria berpakaian khas dokter.

"Gimana keadaan temen saya Dok?" tanya Lea menatap pria bername tag Anjan itu dengan serius. Semoga saja laki-laki di dalam sana baik-baik saja.

"Pasien baik-baik saja, hanya saja dia mungkin harus di rawat inap dulu beberapa hari ke depan karena tubuhnya juga yang masih lemas serta luka lebam yang sedikit parah." jelas Anjan itu membuat Lea menatap nanar pintu ruangan yang di tempati laki-laki itu.

"Eh i-iya makasih Dok. Hmm saya boleh masukkan Dok?" tanya Lea di angguki Anjan dengan senyuman hangatnya.

Lea pun akhirnya memasuki ruangan itu sehati-hati mungkin karena kata dokter tak boleh terlalu berisik hingga menganggu pasien.

Lea menatap laki-laki itu dengan meringis karena melihat luka lebam yang cukup banyak di wajah tampan laki-laki itu, mungkin jika tak ada luka lebam itu akan membuat laki-laki itu semakin terlihat ketampannya.

Hingga suara ringisan terdengar membuat Lea menatap laki-laki itu, tak lama setelah itu mata laki-laki itu terbuka sempurna menatap sekelilingnya dengan memegang kepalanya yang terasa pening.

Dan ... pandangan laki-laki itu pun terjatuh pada Lea yang tengah menatapnya dengan wajah tak bisa di artikan. Laki-laki itu terdiam membuat Lea heran karena tatapan laki-laki itu begitu intens.

Lea pun mengibaskan tangannya tepat di depan wajah laki-laki itu membuat laki-laki itu tersentak mengerjapkan matanya berkali-kali.

"E-elo siapa?" tanya laki-laki itu mencoba setenang mungkin, padahal jantungnya berdetak dua kali lipat dari biasanya. Padahal ini tak pernah ia rasakan sebelumnya.

"Oh iya, nama aku Lea. Kalo kamu?" tanya Lea mengulurkan tangannya yang malah di tatap oleh laki-laki itu secara bergantian dengan wajah Lea.

"Noval," akhirnya laki-laki yang mengenalkan namanya sebagai Noval pun membalas uluran Lea dan tentunya mencoba biasa saja.

Rasanya jantung Noval semakin berdetak lebih cepat dari sebelumnya saat ia menyentuh tangan Lea yang begitu lembut.

"Kenapa gue bisa ada di sini?" tanya Noval setelah melepaskan tangan mereka.

"Tadi kamu di keroyok sama lima cowok, dan aku gak sengaja lewat. Jadinya aku bawa kamu ke rumah sakit karena takut ada yang serius." jelas Lea membuat Noval terdiam sejenak mengingat apa yang terjadi dengan tatapannya teralih pada langit-langit rumah sakit itu.

Ia mengepalkan tangannya menahan amarah saat ingatannya kembali pada perkelahiannya, ia rasanya ingin menghabisi kelima laki-laki itu.

Tadi ia memang kalah karena mereka mengkeroyoknya tanpa memberikan celah pada Noval, jika saja serangan mereka tak tiba-tiba mungkin Noval masih bisa mengelak.

"Kamu gak papa kan?" tanya Lea membuat Noval tersadar, lantas Noval menatap Lea kembali dan mengangguk sambil tersenyum manis.

Lea yang melihat senyuman itu terpaku seketika. Tampan. Satu kata yang dapat mendefinisikan laki-laki di hadapannya, Lea tak ingin munafik karena memang benar adanya seperti itu.

TBC

P E N U T U P A N

ALEA CHARA MARISCHA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ALEA CHARA MARISCHA

Gimana nih manteman? Suka? Atau gak suka? Atau belum suka?

Semoga aja suka ya, hihi.

Kalo kalian suka boleh vote + komen, atau mengkritik juga gak papa biar aku sadar dan memperbaiki kesalahan yang ada.

See you.

Salam hangat,
Istri MR.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NovalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang