[who?]
hari ini aku harus berangkat ke cafe sendiri sebab johnny ada rapat mendadak. Terpaksa deh harus jalan kaki. Jaraknya juga ga jauh banget
Di tengah jalan aku hampir saja terjatuh ke arah jalan jika tidak ada yang menahanku.
Seorang pria berbaju putih dan dua kancing diatas terbuka. Dengan pahatan wajah yang sangat menarik. Sungguh aku sangat takjub oleh maha karya tuhan seperti nya.
"jean?...you're oke?" ucap lelaki itu, sedetik kemudian aku berdiri lalu mundur.
Bagaimana dia mengenaliku? Aku saja tidak mengenalnya.
"kok kamu tau nama ku?" orang yang di depan ku tadi hanya diam tak berkutik lalu pergi berjalan kembali meninggalkan aku ... Ya .. Dengan rasa penasaran.
Jean masuk ke dalam cafe tempat ia bekerja. Jeffry—barista cafe–melihat jean.
"jean!" panggil jeffry. Jean menoleh
"iya kak ada apa?" tanya jean sambil berjalan ke arah jeffry.
"dari mana?...cepat ganti pakaianmu." ucap jeffry sambil melayani pelanggan.
"iya." ucap jean dengan suara yang kecil. Jeffrey juga tidak bisa dengar pastinya.
Jean telah mengganti pakaiannya lalu dia bekerja sebagai pelayan.
"jean tolong antar ke arah pojok sana" ucap kun ke jean sambil menunjuk ke arah pojok dekat pintu. Jean mengangguk.
Jean berjalan ke arah seorang pelanggan lelaki. Tampak dari stylenya jean merasa pernah bertemu.
"kau lelaki yang menolongku tadi kan?" ucap jean saat kakinya berhenti di depan meja lelaki itu. Lelaki itu mendongak.
"iya..Nama ku hendry..kau jean?" tanya lelaki yang bernama hendry itu balik. Jean mengangguk.
Aku berbaring di atas sofa apart. Menghela nafas berkali kali. Hari ini aku merasa sangat lelah sebab kerja part time ku hari ini sangat lama karna pengunjung sangat banyak.
Ting.
Ponselku berbunyi dengan segera ku buka ponselku ternyata itu pesan dari nomor tak di kenal.
08×× - ×××× - ×××
OnlineJean?
Save hendry.Oh kamu
SudahTrims.
Belum tidur?Belum.
Aku punya penyakit
Insomnia heheOh.
G'nite jeG'nite too dery
Read.Aku meletakkan ponselku kembali. Tak lama aku tertidur dengan sendirinya.
"halo? Je? Kamu udah berangkat?" tanya johnny di seberang sana.
Pagi pagi saja johnny sudah menelfon jean yang sedang tidur.
"belum" ucap jean sambil berjalan ke arah dapur.
"selalu telat. Huh! Ya sudah siap siap sana" ucap johnny.
"iya-Eh?!" jean mengernyitkan dahi saat melihat seseorang sedang memunggunginya di depan wastafel jean sambil memegang pisau.
"john..sudah dulu ya dah! Ga udah jemput" ucap jean sambil mematikan sambungan ponselnya.
' aduh je! Kok aku merinding? Tremorku mulai kambuh ' batin jean sambil menatap ke arah tangannya yang sedang bergetar tak terkontrol."sudah bangun? Terkejut ya?" ucap lelaki itu—hendry–yang entah sejak kapan berada di apartnya.
"bagaimana kau masuk?" ucap jean sambil berjalan ke arah pantry. Hendry duduk di hadapan jean.
"hm." hendry cuma berdeham lalu meletakkan sarapan—sandwich–ke depan jean.
"kau?...kenapa takut saat melihat pisau?" tanya hendry karna saat itu dia sedikit melirik jean yang sedang terkejut.
19 juli 2020
Hoyhoyy
Gimana dengan ini?
Seru or gaje? (:(Di gantungi lagi
Ya sama author?
Ini dia si barista dan pelayan
Di cafe tempat part time jean.
Lanjut?Yay or nay?
Johnny :: Johnny seo
Kun :: Qian Kun©hannayoun