10. David??

62 6 3
                                    

Selamat membaca :)

  Hari libur begini biasa nya Leandra akan jalan-jalan bersama Brylian tapi sekarang dia hanya bisa duduk termenung ditepi kolam renang rumah nya. Dia berulang kali mengecek apakah ada panggilan masuk dari Brylian. Jujur untuk pertama kali nya dia merasa rindu dengan seorang Brylian, Leandra juga sedikit khawatir bagaimana keadaan Brylian disana? Apa dia makan teratur? Apa dia baik-baik saja?
Sungguh ingin rasa nya Leandra menelfon Brylian tapi dia takut mengganggu konsentrasi nya pada lomba tersebut.

"LEAN ADA DAVID!!" teriak Firza dari dalam rumah.

Tanpa menjawab Leandra berjalan menuju ruang tamu untuk menemui David

"udah sembuh?" tanya Leandra saat sampai di ruang tamu.

"iya udah dong, lagian gue juga gak betah lama-lama dirumah" Leandra hanya mengangguk setuju.

"jalan-jalan yuk" ajak David

"kemana?" tanya Leandra

"sekitar kompleks sini aja sih"

"yaudah gue izin bunda dulu"

Leandra berlalu menuju kamar bunda dan ayah nya, pintunya terbuka Leandra pikir dia tak perlu mengetuk pintu dan langsung masuk.

"bunda?" panggil Leandra

"iya sayang" jawab Maria sambil menoleh kearah pintu. Saat ini Maria dan Andrian sedang duduk bersama di sofa yang ada pada kamar nya.

"bunda aku mau keluar sama David boleh gak?" tanya Leandra

"kemana?" sekarang ganti Andrian yang memberikan pertanyaan pada Leandra.

"sekitar kompleks aja yah"

"jangan lama-lama!, oh ya satu lagi kapan kamu mau berhenti kerja?"

"yah.. kan aku udah bilang aku seneng bisa kerja, bisa rasain cari uang dari keringet sendiri"

Untuk urusan Leandra yang bekerja Andrian memang sangat tidak menyetujui nya, menurut dia tugas Leandra hanya belajar biar urusan kerja di tanggung dirinya. Karna itu sudah tugas seorang kepala keluarga, beda dengan Maria yang selalu mendukung apapun yang dilakukan anak-anak nya selama tak melanggar peraturan apapun.

"apa uang yang ayah kasih masih kurang sampai kamu kerja begini?"

"enggak yah, gak gitu...."

"udahlah yah biarin Leandra kerja, dia kan pengen mandiri juga" sela Maria.

"tapi--" ucapan Andrian terhenti saat melihat tatapan penuh isyarat dari istrinya, oke saat ini bukan waktu yang tepat untuk berdebat sindrom kehamilan Maria bisa membuat nya repot sendiri nanti.

"jadi Lean boleh keluar sama David??" tanya Leandra lagi.

"boleh" jawab Maria sambil mememberi senyum manis nya pada putri nya itu.

Leandra mencium pipi kiri Maria lalu pada pipi kanan Andrian kemudian dia berjalan keluar kamar orang tua nya.

"kenapa kau selalu melarang nya?" tanya Maria sambil menatap suami nya.

"di usia nya saat ini dia cuma diharuskan belajar bukan bekerja, urusan kerja biar aku ayah nya" jawab Andrian

"biarkan dia mandiri jangan terlalu mengekang nya" saran Maria

"aku khawatir pada nya"

"dia akan baik-baik saja, banyak yang sayang pada nya"

"ya aku tau itu"

"yah aku pengen mangga muda" ucap Maria sambil mengelus perut nya yang sedikit membuncit.

"oke kita cari mangga muda nya" jawab Andrian sambil tersenyum tulus pada istrinya.

Tetaplah Bersama Ku (slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang