PROLOG

19 6 0
                                    

Happy Reading🧡🧡

~~~

"Maaf." hanya kata maaf yang bisa diucapkan oleh lelaki bernama Alvarendra Nugroho.

"Gak bisa di batalin ya?" ujar gadis berambut panjang yang ia biarkan terurai, Aira Valencia.

"Kalau aku bisa udah dari dulu aku batalin Ra. Ini juga beasiswa yang pastinya banyak orang ingin mendapatkannya." ujar Alva.

"Lusa aku berangkat." ujar Alva lagi.

"Harus ya kita akhiri ini semua?" ujar Rara.

"Aku gak mau kamu terlalu sakit saat aku pergi nanti." ucap Alva tak kuasa menahan rasa sakit.

"Aku ingin kita habisin masa SMA nanti sama kamu. Seru seruan bareng kamu." ujar Rara mengungkapkan keinginannya.

"Maaf."

"Aku ingin kamu selalu ada disisi aku kemarin, sekarang dan bahkan besok."

"Maaf." ujar Alva yang hanya bisa mengatakan kata maaf.

"Apa ada kata lain selain maaf?" tanya Rara dengan wajah berubah menjadi dingin.

"Apa berarti kamu setuju dengan perjodohan ku dengan lelaki yang bahkan sama sekali tak kukenal?"

"Kak, jawab kak." pinta Rara.

"Maaf Ra. Tapi kita harus akhiri ini semua saat ini juga." ujar Alva.

"Aku capek liat  kamu yang bersikap biasa aja ketika orang lain bilang selera kamu mas mas kuliahan sedangkan kamu sekarang masih SMP."

Yap. Alvarendra Nugroho, bisa dipanggil Alva, Rendra, Nug terserah kalian mau memanggil apa. Yang penting jangan panggil dia Endro, kecuali Rara. Alva lelaki berumur 19 tahun, lelaki yang baru saja masuk universitas ternama di Bandung, ITB. Oleh karena itu, ia mau tidak mau harus meninggalkan sang kekasih.

Aira Valencia, biasa dipanggil Rara. Cia, nama panggilan dari Alva. Perempuan lugu, cantik, berpikiran dewasa. Ia saat ini duduk di bangku SMP tepatnya kelas 9.

Mereka berdua bertemu di acara ulang tahun sekolah Rara saat Rara duduk di kelas 8. Alva adalah mantan kakak kelas Rara, walaupun saat Alva bersekolah disitu, Rara masih SD.

Singkat cerita, Rara tertarik dengan Alva. Meminta nomor ponsel Alva melewati teman Alva yang memang merupakan tetangga Rara. Setelah itu, Rara sering mengirim pesan singkat kepada Alva. Alva pun menanggapi karena ia pikir Rara seperti seorang adik yang harus ia jaga.

Lama kelamaan Rara menjadi semakin berani dengan mengajak Alva jalan atau bahkan mengantar jemputnya ke sekolah. Alva pun juga tak bisa menyangkal bahwa ia juga tertarik pada Rara.

Hingga suatu ketika Alva mengajak Rara berkomitmen. Ia tidak berani untuk menjadikan Rara seorang pacar, karena usia Rara yang masih bisa dibilang belum pantas untuk pacaran.

Ini cerita tentang kisah cinta jarak jauh antara Alva dan Rara. Yang entah akan bertahan lama atau akan ada orang ketiga yang mengotak atik perasaan mereka.

Ini hanya cerita bagaimana kita menyikapi sebuah hubungan yang sebenarnya tidak kita rencanakan.

Bagaimana mereka akan menyikapi ketika nanti mereka sadar bahwa mereka memakan omongan mereka sendiri. Yah dengan melakukan hal hal yang mereka sudah janji tak akan dilakukan.

Begitulah cinta. Cinta akan tumbuh karena terbiasa. Bisa terbiasa bertemu, terbiasa bersama. Dan cinta itu akan hilang jika terbiasa mengabaikan.

Jangan lupa voment
Baca juga cerita author yang lain
-Never Realized
-A K S A
Kedua cerita itu berhubungan dengan cerita ini begitu pula sebaliknya.
Tetep ikutin setiap chapternya ya
Author sayang kalian🧡🧡🧡

LARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang