PROLOGUE

89 21 112
                                    

Malam ini adalah malam yang sangat melelahkan untukku. Aku mengikuti ektrakurikuler dance di SMA dan berlatih keras agar mendapat juara satu saat pertandingan dance minggu depan.

Sebenarnya,  Kak Sandy tidak mengizinkan ku untuk ikut ekstrakurikuler ini karna baginya ini hanyalah sebuah kegiatan yang sebelas duabelas dengan jogging.

Sama-sama mengeluarkan keringat.

Tapi aku dengan segala tekad ku untuk menjadi dancer profesional,  aku harus menentang laranganya. Dan saat ini aku sudah setengah jalan menuju mimpiku.

Aku berhasil menyelinap masuk kedalam mansion mewah milik Sandy tanpa ketahuan Tuan Levis dan anjing doberman miliknya.

Anjing itu sungguh menyebalkan,  selalu ada di dekat Sandy dan menggonggong bila mana ada sesuatu yang mencurigakan.

Anjing dengan bulu hitam mengkilap, serasi dengan kepribadian Sandy saat ini. Tegas dan menakutkan.

Tak salah jika wanita itu membeli Flint saat pergi ke Italy 6 tahun yang lalu.

Sedangkan Elvano Levis atau paling sering disebut Tuan Levis,  merupakan assisten sekaligus sekretaris Sandy sejak 12 tahun yang lalu. Dimana waktu pertama kali Sandy mendirikan perusahaan Jane Bliss Sand's OFC di Canada.

Fact,  hanya Levis satu-satunya pria yang ia percayai. Selama ini Sandy membenci laki-laki dan sialnya aku tidak tau kenapa.

Sandy tidak pernah bercerita padaku.

Mengobrol saja jarang, aku terlalu takut dengannya. Bukan karna anjing doberman itu,  melainkan tatapan dan ucapan tajam yang akan kudapatkan nantinya.

Tanpa ku sadari, kini aku tertangkap basah oleh Flint, anjing Sandy yang selalu tau dimana ada hal yang mencurigakan disekitarnya.

"Malem banget pulangnya, the watch was broken?" Tanyanya sinis tanpa melihat presensi ku di sampingnya.

Aku terlalu gugup untuk berucap. Ia selalu menggunakan bahasa Inggris yang aku tak terlalu paham maksudnya.

"Say it!"

Aku kikkuk sekarang,  jika aku menjawab pertanyaannya jujur maka aku harus siap bertempur dengan ucapnya yang menusuk sakit didalam hati. Dan jika aku berbohong,  aku akan menjadi pendusta. Aku tak ingin berdusta pada kakakku sendiri.

"A-aku baru saja pulang les." Akhirnya aku memilih berbohong untuk menyelamatkan nyawaku malam ini.

"Les? Really? This is saturday night." Ia terkekeh dengan jawabku.

Buruknya aku dalam berbohong,  aku sering seperti ini disaat yang tidak tepat. Aku baru menyadari bahwa ini malam minggu. Sangat buruk. Aku menyesal memilih berbohong.

"u're so stupid." Ia menghela nafas panjang, "sekarang pergilah tidur. Jika aku nelihatmu masih bermain PS5, aku tidak akan segan-segan menghancurkannya."

"I-iya kak." Jawabku pergi.

----

"Don't call me sister." Lirihnya saat aku sampai tangga.

🦋

Hi All,  gimana pendapat kalian tentang cerita ini? Bagus ngga? Mau lanjut ngga? Komen ya  ^^ 

By the way, She's Back hiatus dulu,  karena author mau lebih fokus di cerita ini.

ヾ(❀╹◡╹)ノ゙

See You


TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SANDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang