Sepasang kekasih itu berkelahi lagi,di kantin Sma Mahardhika yang tengah banyak di kunjungi siswa-siswi. Mereka pun kadang melirik atau bahkan memerhatikan kegiatan sepasang kekasih itu.
"Kok lo kemarin malah bareng Sarah sih." Kesal Ara.
"Kan sarah pacar gue." Ucap Ari tak mau kalah dari Ara
"Trus kenapa kalo gue jalan Bang sat lo marah?!" Balas Ara semakin kesal dengan Ari.
"Lo tuh pacar gue. Gue berhak ngatur lo." Jawab Ari santai,tanpa memedulikan suara Ara yang mulai meninggi.
"TERUS KENAPA GUE GA BOLEH NGATUR LO?!" teriak Ara karena mulai kesal dengan jawaban Ari.
"Ya karena lo bukan nyokap gue." Ucap Ari dengan muka tak berdosa itu,mulai senang membuat Ara kesal.
"TERSERAH LO RI! GUE DOAIN BENTAR LAGI LO MATI!"
Amiin. Para fans lelaki Ara sang primadona sekolah itu pun diam-diam mengamini ucapan Ara.
"AMIN!" Teriak Jordan dan Fadlan sang sahabat Ari dari meja di sebelah Ara dan Ari,yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Arion Calixto Charles. Sang sahabat pun pura-pura meminum minuman mereka sendiri yang sudah habis sejak tadi.
"Udah ga usah cemburu gitu,ntar gue traktir makan nasi goreng pak mus deh." Bujuk Ari namun tak merubah ekspresi kesal Ara. "Gue beliin dua," tetap sama. "Gue beliin kue putu." Ekspresi nya berubah,tak sekesal tadi. Namun tetap diam tak merespon.
"Gue temenin nonton drakor ntar malem." Senyumnya melebar lalu memeluk lengan sang pacar, sayang. Tidak ada yang berani mengusik keduanya. Karena apa? Karena mereka adalah bad boy and bad girl in SMP Mahardika. Mereka berdua juga donatur terbesar di SMP ini.
"Abis sekolah nge mall dulu ya?biar fulltime sama gue." rengek Ara manja, "tapi besok aku boleh main sama Santi ya?" Goda Ari senang sekali membuat Ara kesal.
"Iiih, lo mah gitu. Yaudah gue besok juga mau sama Bang Sat ke dufan." Ucap Ara dengan nada bercanda, namun sukses membuat Ari menampilkan wajah dinginnya. Ya Ari mempunyai sifat yang suka berubah-ubah, begitu pun Ara. Namun mereka berdua tidak mengidap penyakit bipolar.
"Yaaah, Ngambek," ucap Ara pura-pura menyesal. "Ri." Tak ada sahutan. "Rion ngambekan ah," tetap tak ada sahutan. Namun sedetik kemudian bel berbunyi dan Ara pun langsung mencium pipi Ari yang sukses membuat muka Ari memerah dan sedikit terkejut dengan perilaku tersebut yang jarang-jarang di lakukan Ara. Karena biasanya Ari lah yang mengawalinya atau memaksa Ara untuk mencium pipinya. "Aku mau menuntut ilmu dulu. Dadaah!"
"Bos, lo kenapa?" Tanya Jordan.
"Nggak papa, kelas buru." Jawab Ari langsung merubah air mukanya menjadi datar, dan berjalan mendahului kedua temannya.
"Baru cium pipi loh njir, udah kek cabe mukanya. Gimana kalo cium bibir." Bisik Jordan kepada Fadlan yang berjalan di sampingnya mengekori Ari ke kelasnya.
"Mungkin aja sukuran, ato borong makanan di kantin untuk di bagi-bagi." Jawab Fadlan juga membisiki Jordan, "gue tunggu hari itu." Balas Jordan lalu mereka berdua cekikikan di belakang Ari yang membuang nafasnya kesal. Karena sedari tadi Ari mendengar percakapan mereka.
🌻🌻🌻
Bel pulang sekolah berbunyi. Dengan secepatnya kilat, Ara berlari menuju mobil sang kekasih tanpa memedulikan banyak orang yang juga tengah berjalan di koridor. Banyak umpatan-umpatan kecil yang dikeluarkan oleh siswi yang tak sengaja tertabrak.
"Gila tuh anak." Ucap Adhi kepada Jef dan Lana.
"Gue juga bisa kalik kalo cuma ngajakin nonton, gue beliin sekalian bioskopnya ntar." ucap Jef sombong. Sementara Adhi memberi isyarat kepada Lana menggunakan tangan yang ditaruh di jidatnya, mengatakan bahwa Jef gila. Lalu keduanya segera mempercepat jalannya meninggalkan Jef sendirian di belakang. "Temen macam apa mereka?" monolog Jef-kesal.
Sedangkan Ara sudah bersandar di mobil milik Ari,sambil menunggu Ari. "Cepetnya." Celetuk sang pemilik mobil. Ara pun hanya nyengir dan langsung masuk ke mobil. Setelah sampai di dalam mobil Ara banyak berceloteh dan Ari hanya mendengarkan sambil sesekali menjawab jika ditanyai.