::O1

18 3 1
                                    


Plok

Satu buah telur pas mendarat dikepala alicia

"HAHAHA"

Orang disekirarnya menertawainya.

Mengerikan.

Kehidupan anak seoul sangatlah mengerikan.

Alicia mengempalkan tangannya yang ad diatas tanah itu.

Tangannya kotor akibat terkena pasir diatas tanah.

"Wah kasihan jadi bau telur, sini ku kasih pengawi"

Anak perempuan dengan pigtail itu menyiram alicia dengan air pel.

"AHAHAHAAHAHAHA HEBAT AERIN AKU SUKA" anak yang kelihatannya ketua gang pembully ini.

Alicia menangis karena ini, sungguh apa salahnya.

"Huft, sepertinya segini saja hadiah dari kita sudah saatnya pulang" perempuan berambut hitam panjang itu merapikan bajunya yg terkena percikan tepung.

"Ya, kau anak bodoh jangan bilang dengan orang tuamu mengerti? Jika iya kau akan ku keluarkan dari sekolah ini"

Anak tadi menatap alicia yang duduk dengan lemas.

"KAU MENGERTI?!" bentak aerin sambil menjambak alicia.

"Aw! I-iya aku mengerti" jawab alicia dengan suara yang kecil.

"Bagus, sana pulang lalu mandi kau bau ikan busuk"

Setelah mengatakan itu mereka ber 7 pergi dari tempat tersebut.

Yah, bahkan saat libur akibat pandemi ini masih ada yang membully nya.

Mengerikan, huft.

Alicia segera bangkit dari tanah yang kotor itu dan membersikah badannya dengan tangan.

Mereka sungguh kejam, apakah salah alicia hidup? Apakah dia harus jadi rumput saja? Huft memang ga ad akhlak.

.

.

.

.

.

Alicia pov

Hai! Nama ku alicia hwang, atau hwang alicia kalian bisa memanggilku alicia atau cia(?)

Ntah lah jarang ada orang yang memanggilku cia.

aku sebenarnya takut jika ibu mengetahui ini.

Baju ku kotor, jika aku mengatakan aku dibully bisa bisa aku yang kena amuk dengan gang sialan itu.

Apa yang harus kukatakan?

Apa saja deh asal aku bisa mandi.

Aku mengetuk pintu pelan,dan pelan2 membuka pintu.

Krieet

"Eomma, eomma" Aku memanggil ibu ku tapi tidak ada jawaban.

Bagus! Aku langsung lari saja ke kamar.

Aku segera masuk dan menutup pintu lalu langsung lari naik ke tangga.

Kamar ku ada dilantai dua, tentu harus naik tangga dulu.

Aku cepat cepat masuk ke kamar dan mengunci pintu kamar.

Huft, tenang.

Aku harus segera mandi bau ku benar2 busuk seperti mayat tikus ughh..

Aku mengambil handuk yang terletak dikursi lalu mandi.

Kalian jangan mengintip! Awas saja, aku mandi dulu.

20 menit kemudiam..

Wah, wangi sabun baru ku memang mantap wangi mawar yang semerbak benar" membuatku tenang.

Aku duduk dimeja rias, dan mulai skincare an.

Hey skincare itu penting, agar kulitku mulus seperti idol koreaa

setelah skincare an aku melihat foto pegasus yang ditemepel dikaca meja rias, aku mengambil foto itu dan menatapnya lama.

apakah gara gara ini aku jadi dibully?

aku meremukkan foto itu dan membuangnya ketempat sampah, menyebalkan gara gara mereka aku jadi dibully!

tapi.. tidak sepenuhnya salah mereka sih. . tapi tetap saja menyebalkan.

aku melihat papan yang diatas meja belajar ku. itu semua penelitian ku tentang siluman kucing,orang bersayap, superhero,pegasus, mermaid dan makhluk mitologi lainnya.

sialan!

aku mencabut semua kertas2 yang ada dipapan, lalu kuremukkan semuanya

"ini tidak berguna"

aku menginjak injaknya, oh tidak aku merasa ingin nangis.

aku merobek kertas2 tersebut lalu membuangnya, sia sia mereka menghabiskan waktu ku.

kenapa aku memercayai hal bodoh seperti ini, kenapa?! kenapa aku terlalu obsesi dengan makhluk yang keberadaannya saja tidak ada

aku melihat buku2 yang tertata rapi dirak buku, itu semua buku tentang makhluk2 mitos itu. aku harus menghancurkannya.

aku membanting semua buku yang ada dirak, aku tak tau mengapa aku merasa hancur sekali.

aku menyadari aku hanya orang bodoh, orang gila, aku tak pantas hidup.

tanpa sadar air mataku jatuh, ck sekarang aku nangis seperti orang bodoh, jujur aku juga sudah tidak tahan dibully oleh gang aerin dan teman2

aku tidak punya teman disekolah, temanku hanya buku.

setiap hari aku membaca buku dan bermain hp hingga mataku mines, aku saja miris mengingat semua itu.

"hiks.. huaaaa" aku nangis, wajarkan manusia nangis?

tidak ada yang mau berteman dengan ku, aku ini gila.

idiot.

benar aku seperti idiot yang selalu berimajinasi.

aku terduduk lemas diatas kasur sambil mengacak frustrasi rambut panjangku, aku benar benar stress.

aku bersyukur karena karantina aku tidak datang ke sekolah lalu dibully, tapi tetap saja gang sialan itu membully ku.

aku memang cupu, tapi apakah aku mengganggu mereka? jika aku hidup maka mereka akan sengsara? kan tidak

air mataku semakin banyak keluar, dan tiba tiba ibu membuka pintu tanpa mengetuk,

"oh my, kenapa kamu berantakan sekali? ada apa?" tanya nya dan duduk disamping ku.

aku menghapus air mataku, dan tersenyum kepada ibu.

"tidak tidak apa apa eomma, aku hanya sedikit stress"

"kamu terlihat tidak baik baik saja. . jangan berbohong kepada eomma alicia" ibu ku membelai kepalaku.

"tidak apa apa, ibu keluar saja aku mau membereskan kamar ku" aku mendorong ibu sampai keluar kamar.

"yasudah mungkin kamu butuh waktu sendiri, jika eomma panggil berarti makan siang sudah jadi" ucapnya lalu menutup pintu kamar.

aku menghapus air mataku, duh sudah dong keluarnya.

aku capek, lalu aku tertidur.



































Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

─❝ WHO ARE YOU?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang