Aresha Revano Arabella, seorang wanita cantik bertubuh tinggi semampai dengan rambut bornette yang sengaja ia biarkan terurai kini tengah berjalan dengan anggunnya kearah tempat duduk yang telah disiapkan khusus untuknya. Manik birunya yang indah menatap orang sekelilingnya dengan senyuman yang menawan semabari menyapa dengan ramah.
"Pagi daddy, pagi mommy " ucapnya dengan sumringah. Mengecup kedua malaikatnya yang merupakan rutinitas di pagi hari.
"Pagi princess" sambut mereka tak kalah semangat. Aresha adalah putri tunggal dari Felix Revano dan Alice Valerie, pemilik perusahaan terbesar pertama didunia, Revano Group. Kemewahan yang dilimpahkan kedua orang tuanya tak membuatnya menjadi orang yang tinggi hati bahkan gadis ini dikenal dengan sosok ramah, supel, dan tak memandang rendah orang yang berada di bawahnya. Dan sampai saat ini ia belum diketahui bahwa ia adalah penerus dari keluarga sultan tersebut.
"Princess liburan kali ini mau ngapain aja? " tanya Felix, biasanya liburan tahun kemaren putrinya ini hanya meminta family time, dan kali ini mungkin berbeda. Gadis berusia 18 tahun itu berpikir sejenak. Alice hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah putrinya.
"Daddy, boleh nggak Aresha ngabisin waktu liburannya di suatu tempat, kalo dirumah terus kan bosan" rajuknya dengan manja agar pria berumur 48 tahun itu setuju dengan usulannya. Kali ini ia berinisiatif mengunjungi kota-kota favorit yang sudah ia list tahun lalu.
"Boleh, asalkan kamu selalu menuruti perkataan daddy" jawab Felix tenang, Aresha tersenyum cerah, bibir mungil berwarna pink cerry itu terangkat sempurna. Namun perkataan Felix selanjutnya membuat senyum manis itu luntur
"Pengawal setia daddy akan selalu mengikutimu kemanapun" Aresha ternganga mendengarnya. Ini akan menjadi liburan terburuknya sepanjang sejarah. Hal yang tidak masuk akal sama sekali
"Daddy, mommy, Aresha bukanlah anak kecil yang harus dibuntuti kemanapun Aresha pergi, Aresha pandai kok jaga diri Aresha, ya ya " mohonnya dengan binar mata yang siapapun melihatnya akan enggan untuk menolak
"Baiklah daddy menyerah, namun Justin harus ikut untuk menjagamu, daddy khawatir kalau sesuatu terjadi padamu my little princess" ujar Felix pasrah dengan bujukan maut sang putri.
"Kau harus menjaga dirimu dengan baik princess, kalau tidak ini akan menjadi liburan terakhir mu sayang" ucap Alice tenang.
"Tentu saja mom, dad, Aresha sudah besar sekarang, kalian tidak usah khawatir" ucapnya meyakinkan. Kini mereka kembali menikmati sarapan yang sempat tertunda dengan tenang, hanya terdengar dentingan sendok yang mengisi pemikiran-pemikiran saat ini.
*****
Setelah siap dengan keperluan yang akan dibawanya untuk berlibur beberapa hari kedepan, gadis itu berpamitan dengan kedua orang tuanya. Selanjutnya Aresha besarta asisten pribadi Felix yang tak lain dan tak bukan adalah Justin. Setelah menerima pencerahan dari mereka menaiki jet pribadi yang telah disiapkan langsung oleh sang daddy, dan kini gadis itu menikmati hamparan awan yang akan membawanya ke kota impiannya, manun cerita kali ini akan berubah, mempertemukan dua buah kepingan memory yang tak ingin dilupakan, menjanjikan kebahagiaan semu sebelum menghitung hari, menyayat luka yang tak perih, memulai kisah yang tak biasa. Dan kini semuanya telah berubah.
jangan lupa vote, komen, juga follow ya wak, maksa ini lho, wkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret
Mystery / Thriller"Sesuatu yang bahkan sangat jauh dari ekspetasi" Sean. "Aku sudah tau sejak awal, ini adalah campur tangan bedebah sialan itu" Aresha