prolog

11 0 0
                                    

Ga semua orang beruang itu bahagia
Kebanyakan dari mereka malah tertekan dan ga bisa bebas
Jadi jangan seenaknya menilai
***

Tett!!!!!!

"Oke, pelajaran hari ini ibu akhiri sampai disini, hati-hati dijalan dan sampai jumpa minggu depan."

Semua murid mulai berhamburan meninggal kelas begitupun dengan gadis berkuncir kuda berparas dewi itu.
Chelsea sedang berjalan pelan sembari memainkan ponselnya.

"Minggir dong! Ngalang-ngalangin jalan aja."

Chelsea sedikit terhuyung lantaran bahunya disenggol dari belakang, ia menatap punggung ketiga cewek yang baru saja lewat mendahuluinya, padahal dulu ia berada diantara mereka.

Friska, Mira dan Grace ketiganya dulu merupakan teman dekatnya, namun karna ada satu kejadian semuanya berubah berbalik memusuhinya.

Ponsel ditangannya bergetar membuat lamunannya buyar. Ada pesan masuk dari papanya, sepertinya ia harus segerah keluar karna bimo sudah menunggu.
.
.

"Nanti pas pulang kamu bareng sama elang dulu ya, papa masih harus ngelatih beberapa orang untuk tanding bulan depan."

"Iya pa."

Bimo papa Chelsea adalah seorang pelatih sepak bola dan sebentar lagi club yang dipegangnya akan bertanding.

"Kamu gimana, apa ada kesulitan?"

Chelsea menggeleng sebagai jawaban.

"Papa pengen tahun ini kamu bisa masuk club."

"Iya nanti Chelsea usahain." Balasnya mengulas senyum tipis.

Mungkin menurut orang-orang menjadi anak pelatih sepak bola terkenal hidupnya akan bahagia. Padahal kenyataannya tidak begitu, kecintaan papanya pada bola membuatnya harus ikut terseret.

Seperti namanya yang dibuat karna Bimo adalah penggemar berat club itu, ia juga didaftarkan pada club futsal putri padahal Chelsea tidak menginginkannya.

Sifat Bimo yang keras membuatnya tidak bisa menolak, mamanya juga tidak bisa berbuat apa-apa, karna jika semuanya tidak sesuai dengan yang diharapkan papanya mereka akan berdebat, apalagi jika Bimo tidak setuju dengan apa yang dilakukan putri semata wayangnya itu pasti Bimo akan memarahi Sarah mamanya.
Hidup seperti dirinya tidak mudah, semua sudah ada jalur dan Chelsea hanya perlu berjalan mengikuti jalur itu, tidak bisa memilih jalur yang ia inginkan semua sudah diatur sedemikian rupa oleh papanya.
.

Setelah selesai latihan Chelsea mengambil ponselnya mencari kontak elang, lalu mengirimkannya pesan, ia terlalu malas jika harus menelfon cowok bar-bar itu.

Caplang

Gue nebeng

Bayar

Lima menit ga keluar gue jalan kaki

Yaudah sono

Ok

Setelah itu Chelsea memasukkan ponselnya kedalam saku, ia menyebrang jalan.

Dengan nafas ngos-ngosan elang kini setengah membungkuk didepannya.

"Napa Lo?" Tanya Chelsea heran.

Ia menyodorkan minuman yang baru saja ia beli dari minimarket sebrang jalan. "Sialan Lo! Gue kira Lo udah balik beneran, gue cariin diluar ga ada, gue sampe lari-larian nyariin Lo dijalan."

CHELSEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang